Baca Juga
![]() |
Pendidikan Lingkungan Bisa Membangun Kesadaran akan Keberlanjutan - Official Website ITB Ahmad Dahlan (itb-ad.ac.id) |
Keberlanjutan kehidupan manusia bergantung pada banyak aspek keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati terdiri dari tiga tingkatan utama: keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman gen adalah variasi genetik dalam satu spesies; contoh keanekaragaman hayati adalah tumbuhan seperti padi, mangga, dan durian. Keanekaragaman spesies juga mencakup semua spesies di Bumi, termasuk bakteri dan protista, serta spesies dari kingdom bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan bersel banyak atau multiseluler). Salah satu contoh keanekaragaman spesies adalah jenis keluarga kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang panjang, buncis, kacang hijau, dan kacang kapri. Jenis hewan, seperti anjing buldog dan anjing pudel, juga termasuk dalam kategori ini, dan terakhir, keanekaragaman ekosistem mencakup interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan tempat hidupnya. Contohnya adalah ekosistem hutan, perairan, dan padang rumput, di mana berbagai spesies tumbuhan dan hewan berinteraksi satu sama lain. Keanekaragaman hayati memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah ekonomi: flora dan fauna dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Masyarakat Indonesia mendapat manfaat dari ekspor beberapa jenis kayu, dan beberapa tumbuhan dapat digunakan sebagai obat-obatan dan kosmetik, kemudian ada Kesehatan: Keanekaragaman hayati memberikan sumber daya penting untuk kesehatan manusia, seperti obat-obatan dan makanan yang bergizi; dan Ilmu Pengetahuan: Keanekaragaman hayati memberikan sumber daya penting untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, seperti biologi dan ekologi, terakhir, kepariwisataan: Keanekaragaman hayati memberikan sumber daya penting untuk kepariwisataan, seperti taman nasional dan tempat wisata alam. Keanekaragaman hayati tidak hanya penting untuk keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi manusia seperti sumber daya pangan, obat-obatan, dan layanan. Dengan mempertimbangkan kesamaan yang ada di antara berbagai definisi keanekaragaman hayati, kita dapat memahami bahwa konsep itu melampaui sekadar jumlah spesies atau variasi genetik. Ini mencakup kompleksitas hubungan ekologis antara organisme, pentingnya konservasi untuk melindungi keragaman ini, dan dampak yang dihasilkannya pada manusia dan lingkungan secara keseluruhan. (SALIM, 2003)
Paradigma keilmuan yang sempit dan reduksionis membedakan antara manusia dan lingkungan, menurut kapitalisme. Mereka percaya bahwa aktivitas manusia tidak mempengaruhi lingkungan karena mereka dianggap sebagai subjek yang berbeda dan terpisah dari lingkungan mereka. Akibatnya, mereka percaya bahwa aktivitas manusia tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Namun, untuk keberlangsungan hidup manusia, produktivitas ekonomi harus terus meningkat. Dalam kapitalisme, pertumbuhan ekonomi dipandang sebagai ukuran utama keberhasilan dan kemajuan seseorang. Oleh karena itu, tujuan utama adalah meningkatkan produktivitas ekonomi, yang dapat dicapai dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksi. Namun, lingkungan sering kali diabaikan saat meningkatkan produktivitas ekonomi. Aktivitas manusia yang berlebihan dan tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti polusi udara, air, dan tanah, serta perubahan iklim. Dalam jangka panjang, kerusakan lingkungan ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup manusia dan keberlangsungan hidup di Bumi. Menurut paradigma keilmuan yang sempit dan reduksionis, keberlangsungan hidup manusia tidak hanya tergantung pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keseimbangan dan keseimbangan alam. Sistem kapitalisme memerlukan integrasi antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Ini dapat dicapai melalui penerapan prinsip kelestarian lingkungan dalam pengambilan keputusan politik dan bisnis, serta meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya mengimbangi pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Dibutuhkan pergeseran paradigma keilmuan yang lebih luas, serta integrasi pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan dalam sistem kapitalisme karena, dalam jangka panjang, keberlangsungan hidup manusia tidak hanya bergantung pada pertumbuhan ekonomi tetapi juga pada keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Akibatnya, tidak hanya keberlangsungan hidup manusia dapat dijamin, tetapi juga lingkungan dapat dilestarikan dan dipertahankan untuk generasi berikutnya. (Ramadan, 2021)
Pada kenyataannya, sebagian besar orang tidak menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan. Ini sangat penting karena manusia adalah bagian penting dari lingkungan yang kurang disadari. Karena manusia selalu bertanggung jawab atas kelangsungan alam sekitarnya, penting bagi manusia untuk memahami dan menghormati lingkungan mereka. Namun, sayangnya, manusia tidak benar-benar mencintai lingkungannya. Mereka menganggap dunia ini sebagai bagian dari dirinya sendiri, tetapi mereka tidak menyadari bahwa hewan dan tumbuhan juga bagian dari alam. Akibatnya, mereka tidak memahami bahwa kelestarian lingkungan berarti mempertahankan tidak hanya bumi, tetapi juga semua makhluk hidup yang ada di dalamnya. Pelastarian lingkungan sangat penting karena memiliki peran penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Lingkungan memberikan manusia udara yang dapat dihirup, air yang dapat diminum, dan makanan yang dapat dikonsumsi, serta tempat tinggal yang aman dan nyaman. Namun, menyedihkan bahwa lingkungan kita saat ini sedang mengalami kerusakan yang sangat parah. Banyak spesies telah kehilangan tempat tinggal mereka di hutan, dan beberapa bahkan telah punah. Polusi udara, air, dan tanah telah menjadi masalah yang sangat serius. Oleh karena itu, manusia harus memahami pentingnya pelestarian lingkungan dan mengambil tindakan untuk mempertahankannya. Manusia dapat melakukan banyak hal untuk mempertahankan lingkungan, seperti mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, mengurangi konsumsi energi, dan menghentikan polusi. Selain itu, manusia juga dapat mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan, memantau hewan, dan berjalan-jalan di hutan. Jadi, pelestarian lingkungan sangat penting bagi manusia karena lingkungan tidak hanya berarti bumi tetapi juga semua makhluk hidup yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk mempertahankan lingkungan mereka dengan cara yang ramah lingkungan dan untuk menghentikan kerusakan yang telah terjadi pada lingkungan kita. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa Bumi kita tetap lestari dan dapat ditempati. (Susanti, 2016)
Dalam beberapa tahun terakhir, masalah lingkungan telah menjadi salah satu masalah yang paling sensitif dan kompleks di masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan lingkungan memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan hidup kita. Pendidikan lingkungan juga membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, karena dengan mempelajari bagaimana aktivitas manusia mempengaruhi lingkungan kita, orang-orang dapat lebih berhati-hati dalam berperilaku dan mengambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk menjaga lingkungan mereka. Selain itu, pendidikan lingkungan membantu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memperbaiki lingkungan mereka sendiri, karena memberikan pemahaman tentang cara-cara yang efektif untuk mengurapi lingkungan kita. Selain itu, pendidikan lingkungan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan memahami bagaimana aktivitas manusia memengaruhi lingkungan kita, orang-orang dapat lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil tindakan yang lebih baik untuk menjaga lingkungan mereka. Untuk meningkatkan pendidikan lingkungan, pendidikan lingkungan harus dimasukkan ke dalam kurikulum formal dan nonformal. Oleh karena itu, siswa dan masyarakat dapat mempelajari tentang pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Mereka dapat memperoleh pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan bagaimana mengurangi polusi melalui praktikum dan proyek. Akibatnya, mereka memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar untuk pembangunan lingkungan yang lebih berkelanjutan. terakhir, pendidikan lingkungan sangat penting bagi masyarakat. Dengan mengetahui bagaimana aktivitas manusia memengaruhi lingkungan kita, masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil tindakan yang lebih baik untuk menjaga lingkungan. Pendidikan lingkungan sangat penting untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan hidup kita. Ini karena pendidikan lingkungan dapat membantu mengurangi polusi, menghemat sumber daya, dan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dengan meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan hidup kita. (Jaya, 2024)
Lingkungan hidup terdiri dari ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi untuk membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas. Setiap unsur, mulai dari makhluk hidup hingga elemen fisik, berinteraksi satu sama lain dan mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai keseimbangan dan stabilitas. Namun, kegiatan industri yang dilakukan oleh manusia telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Salah satu efek paling signifikan adalah pemanasan global. Ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di udara, terutama karbon dioksida (CO2), yang berasal dari penggunaan gas, batu bara, dan minyak bumi sebagai sumber energi, serta pembakaran dan pengundulan hutan. Penggunaan sumber energi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas telah menyebabkan peningkatan emisi CO2 ke udara. CO2 adalah gas rumah kaca paling dominan dalam mempengaruhi pemanasan global karena ia menyerap panas dari Bumi dan menghantarkannya ke atmosfer, meningkatkan lapisan udara panas di sekitar Bumi. Hutan adalah sumber karbon yang besar, dan ketika hutan dibakar, karbon yang terkandung dalam kayu dan tanah hutan dilepaskan ke udara, sehingga pembakaran hutan juga berkontribusi pada peningkatan emisi CO2. Kerugian yang disebabkan oleh pemanasan global terhadap lingkungan hidup sangat luas dan kompleks. Beberapa contoh dampaknya adalah sebagai berikut: yang pertama menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, seperti perubahan pola cuaca, peningkatan suhu rata-rata global, dan peningkatan bencana alam seperti banjir dan kekeringan; yang kedua menyebabkan kerusakan ekosistem, seperti perubahan habitat, penurunan biodiversitas, dan peningkatan risiko kepunahan spesies, Ketiga, pemanasan global juga dapat berdampak pada kesehatan manusia, seperti meningkatnya tingkat dan intensitas bencana alam, peningkatan risiko penyakit, dan meningkatnya stres psikologis. Terakhir, itu dapat berdampak pada ekonomi, seperti meningkatnya biaya pengelolaan bencana alam, penurunan produktivitas, dan meningkatnya biaya pengelolaan lingkungan. Untuk mengatasi pemanasan global, perlu dilakukan tindakan yang komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: pertama, penggunaan energi terbarukan seperti matahari, angin, dan hidrokinetik dapat mengurangi emisi CO2; kemudian, mengurangi penggunaan sumber energi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas dapat mengurangi emisi CO2; dan terakhir, meningkatkan kualitas hutan dan hutan dapat mengurangi emisi CO2 dan meningkatkan kualitas udara, dan terakhir, pengembangan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan dapat membantu meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon dioksida.(Desasangeh, 2019)
Di Indonesia, kualitas lingkungan telah dirusak oleh kurangnya kesadaran masyarakat dan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Peningkatan populasi di kota-kota Indonesia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi ini. Jumlah penduduk yang meningkat telah meningkatkan tekanan pada infrastruktur dan sumber daya alam, sehingga kualitas lingkungan menjadi buruk. Transformasi ekonomi dan pembangunan yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan juga menjadi penyebab utama. Contohnya, peningkatan industri dan pertambangan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan penurunan kualitas udara, air, dan tanah. Perilaku manusia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas lingkungan. Komponen fisik, biologis, kimia, dan sosial berinteraksi satu sama lain dan berdampak pada kualitas lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran mereka akan tanggung jawabnya. Melalui berbagai program dan inisiatif, pemerintah Indonesia telah berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat. Presiden Joko Widodo, misalnya, telah mengapresiasi upaya Bank BNI untuk membangun perbankan digital di Kawasan Ibu Kota Nusantara. Upaya ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan teknologi digital lebih banyak dan membantu meningkatkan pengelolaan lingkungan. Diharapkan pengembangan klaster industri kimia di Kalimantan Timur akan meningkatkan kualitas lingkungan. Pengembangan industri kimia yang berkelanjutan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi polusi, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang stabil dan produktif. Salah satu tema seminar nasional ECCENTS yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HIMA EP) Universitas Airlangga adalah "Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Berbasis Kota Cerdas: Menciptakan Transformasi Ekonomi Berkelanjutan." Ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah ini. Diharapkan seminar ini akan mendorong pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Secara keseluruhan, meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan sangat penting untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Indonesia. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran, berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik, dan membangun ekonomi yang berkelanjutan yang tidak mengorbankan lingkungan.(Puja Triana, Putri Andayani, 2023)
REFFERENCES
Adlika, NM, tahun 2020. Analisis Persepsi Peduli Lingkungan Siswa di Kelas VI Sekolah Dasar Kota Ruteng Jurnal Pendidikan IPS Indonesia (PIPSI), 5(2), 45. Diakses dari: https://doi.org/10.26737/jpipsi.v5i2.1979
Al Idrus, S. W., dan Rahmawati, R. Analisis Kemampuan Awal Mahasiswa untuk Memahami Lingkungan dalam Pembelajaran Kimia Lingkungan ANWARUL, Vol. 1, No. 1, pp. 242–253. Sumber informasi: https://doi.org/10.58578/anwarul.v1i1.222
Amini dan Munandar (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Berbasis Luar Ruangan Terhadap Penguasaan Konsep Pendidikan Lingkungan Para Kandidat Guru Sekolah Dasar. Journal of Education Research, 11(1), 14–21.
Anggereini, E. Mengembangkan Modul Pembelajaran Lingkungan Hidup Berkelanjutan untuk Siswa SMA dengan Nilai-Nilai Perilaku Pro Lingkungan dan Aplikasi 3D Pageflip Profesional. Biochemistry, 3(2), 81–91. Sumber informasi: https://doi.org/10.22437/bio.v3i2.5499
Asrizal, Festiyed, dan Sumarmin (2017) Jurnal Eksakta Pendidikan menerbitkan analisis tentang kebutuhan pengembangan bahan ajar IPA terpadu bermuatan literasi era digital untuk pembelajaran siswa SMP Kelas VIII. Sumber informasi: https://doi.org/10.24036/jep/vol1-iss1/27
Asrizal, Amran, Ananda, Festiyed, dan Sumarmin. Making integrated science instructional materials in order to improve students' digital literacy using a scientific approach Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 7, No. 4, pp. 442–450. Diakses melalui link berikut: https://doi.org/10.15294/jpii.v7i4.13613