Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

07 July 2024

Integrasi Pembelajaran Daring dan Luring untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa di Era Digital

Baca Juga

Sumber: Pexels.com


Belajar mandiri merupakan perilaku yang dimiliki oleh orang yang mampu mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas segala tugas untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Pembelajaran mandiri sangat berbeda dengan pembelajaran terstruktur karena dilakukan dengan cara terstruktur secara sadar, meskipun belajar mandiri lebih sulit, hal ini dimungkinkan jika apabila terjadi masalah, menghargai pendapat siswa, peran guru, dan interaksi dengan siswa terpenuhi. Kami telah menunjukkan bahwa  belajar mandiri adalah  perubahan dalam diri seseorang yang dihasilkan dari pengalaman dan pelatihannya sendiri, tanpa bergantung pada orang lain, artinya anak dan siswa harus dapat belajar dan bekerja sendiri tanpa bantuan atau tanpa bantuan orang lain, misalnya orang tuanya (Nuzulia, 1967). Kesulitan belajar atau ketidakmampuan belajar adalah  keadaan pada diri siswa yang ditandai dengan ketidakmampuan belajar tertentu, yang penyebabnya tidak hanya masalah pendidikan saja, namun juga masalah psikologis yang sering dialami siswa, seperti: Mendengarkan, membaca, berbicara, menulis, berpikir,  berhitung. Kesulitan belajar seorang siswa juga tergantung pada cara mereka mendekati pembelajaran, bagaimana mereka menyerap pembelajaran, atau kedua-duanya. (Riadi, 2021)

Siswa dengan ketidakmampuan belajar sering kali menunjukkan gejala-gejala seperti belajar lamban, sering lupa, nilai rendah, kelelahan dan stres saat belajar, serta kesulitan untuk tetap fokus. Tindakan yang tepat harus diambil untuk meminimalkan bahkan mengatasi kesulitan belajar siswa. Motivasi sebagai faktor yang mempengaruhi belajar merupakan faktor dominan yang dapat menentukan keberhasilan belajar. Perilaku belajar yang positif tercipta dengan bantuan dorongan dan dukungan lingkungan belajar yang mendukung. Hal ini terutama merupakan motivasi internal siswa, karena seberapapun besarnya motivasi eksternal yang ada, tidak dapat menumbuhkan atau menciptakan perilaku dan sikap belajar yang diinginkan tanpa motivasi diri. Jika semua siswa memiliki motivasi diri yang tinggi untuk mencapai keberhasilan akademik, maka tidak perlu ada program yang berbicara tentang peningkatan prestasi akademik. (Belajar, 1986)

Mungkin juga setiap guru menghadapi permasalahan yang serupa, yaitu bagaimana cara menemukan metode pengajaran yang tepat untuk siswanya agar siswa tersebut tidak kesulitan dalam belajar. Meski demikian, setiap siswa mempunyai kepribadian dan ciri khasnya masing-masing. Bisa jadi suatu metode pengajaran tertentu cocok untuk siswa A, namun sebaliknya dianggap kurang menarik bagi siswa B. Guru juga harus memahami metode pengajaran apa yang diperlukan untuk menciptakan teknik pengajaran yang efektif dan efisien. Untuk memahami metode pengajaran yang benar, seorang guru harus mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, guru harus memahami topik yang disampaikan agar mudah tersampaikan kepada siswa. Kedua, guru harus mengetahui karakteristik setiap siswa, seperti gaya belajar, minat, dan kemampuannya. Dengan cara ini guru dapat menyesuaikan penyajian materi sesuai dengan karakteristik siswa. Misalnya bagi siswa yang lebih menyukai gambar, guru dapat menggunakan metode sampling atau membuat gambar ilustratif. Bagi siswa yang lebih banyak bertanya, guru dapat menggunakan metode diskusi. Artinya guru dianjurkan untuk menggunakan metode pengajaran yang berbeda secara bergantian dan sesuai kebutuhan agar proses pembelajaran lebih efektif dan menarik bagi siswa. Oleh karena itu, tujuan pendidikan dapat tercapai dengan sukses. (Janitra, 2021)

Peran guru juga sangat penting untuk meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar. Tanggung jawab guru adalah mendorong kemandirian belajar siswa dengan memberikan materi yang menyenangkan, unik dan mudah dipahami serta tidak membosankan di kelas. Selain itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan potensi dirinya. Untuk meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar, hendaknya guru juga memberikan petunjuk sebelum membantu siswa agar siswa dapat berpikir sendiri sebelum menerima jawaban dari guru. Yang pertama menyangkut masalah belajar siswa. Dengan memberikan bimbingan dan arahan yang tepat, guru dapat membantu siswa mengidentifikasi dan memecahkan masalah belajarnya. Kedua, penelitian menunjukkan, kemandirian belajar siswa sangat dipengaruhi oleh peran guru. Ketiga, dalam pelaksanaan pembelajaran terapan, dimana guru lebih berperan sebagai pengawas dan mitra belajar yang membimbing siswa untuk secara mandiri menemukan konsep untuk pengembangannya sendiri. Strategi pembelajaran yang tepat sangat diperlukan untuk meningkatkan kemandirian siswa. Menggunakan pembelajaran kontekstual dengan modul pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar yang disukai. Dengan strategi ini diharapkan siswa dapat aktif  belajar dan bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri (Syopianis, 2023).

Guru dengan keterampilan profesional yang luar biasa juga harus mendemonstrasikan ilmunya di depan kelas. Keterampilan yang sangat penting adalah kemampuan menyampaikan isi pelajaran kepada siswa. Pengajaran yang efektif mengharuskan guru untuk menguasai berbagai strategi pembelajaran yang tersedia dan memiliki pemahaman yang jelas tentang pendekatan mana yang paling tepat untuk mengajar. Dalam proses pembelajaran, pendidik memperoleh penguasaan terhadap teknik-teknik pembelajaran yang mendasar seperti pendekatan, strategi dan metode, serta memperoleh pengetahuan tentang teori dan teknik dasar. Selain itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dalam berbagai cara yang dapat diterapkan pada pembelajaran kegiatan strategis. Hal ini dilakukan dengan tujuan tercapainya isi pembelajaran yang ditentukan dan seluruh guru harus mempunyai pemahaman yang menyeluruh. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mempertimbangkan dengan cermat strategi pembelajaran yang dipilihnya. Pemilihan strategi pembelajaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman dan pembelajaran siswa. Guru hendaknya melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui seberapa sukses strategi yang dipilihnya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jika ditemukan kendala, guru dapat memodifikasi atau mengganti strategi agar proses pembelajaran  lebih efektif. Harapan kami, dengan pemahaman yang mendalam tentang berbagai strategi pembelajaran, penilaian yang berkala, dan kemampuan mengadaptasi strategi,  guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi perkembangan siswa. Komitmen terhadap pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional sangat penting bagi semua guru untuk memenuhi tanggung jawab mulia mereka sebagai pendidik nasional.

Ada dua metode pembelajaran yang berbeda yaitu offline dan online. Istilah online baru-baru ini lahir karena adanya pembatasan sosial yang luas akibat pandemi Covid-19. Pada awalnya jaringan tersebut dianggap kurang efektif karena merupakan sesuatu yang baru. Seiring berjalannya waktu, pembelajaran online menjadi lebih mudah diakses. Namun, Salah satu tantangan pembelajaran daring adalah gangguan yang dapat menghambat kemampuan siswa untuk berkonsentrasi. Lebih banyak gangguan ketika siswa belajar menggunakan sistem online. Hal ini disebabkan karena kondisi belajar setiap siswa tidak sebaik di sekolah. Belum lagi notifikasi dari  media sosial yang dapat mengalihkan perhatian siswa saat online dari ponselnya. Berbeda jika offline karena siswa lebih fokus pada setiap pembelajaran. Namun sejauh ini pembelajaran daring dan luring sama efektifnya. Sedangkan pada pembelajaran luring, pembelajarannya bersifat langsung dan seperti biasa sebelum pandemi.Tanpa platform online atau saluran komunikasi apa pun, siswa dan guru bertemu secara tatap muka. Dalam proses pembelajaran daring, siswa dan guru tidak bisa bertatap muka. Mulai dari pembahasan materi hingga soal-soal praktik, semua kegiatan pembelajaran dilakukan melalui internet. Berbagai sarana komunikasi digunakan di Internet, seperti panggilan video, obrolan sinkron, video asinkron, dll (Ashaffi, 2023)

Pada saat COVID-19 pemanfaatan teknologi digital juga sangat membawa manfaat dalam pembelajaran kemandirian siswa khususnya pembelajaran daring. Meski proses belajar mengajar harus dilakukan dari jarak jauh, namun tetap saja sulit untuk mengevaluasi pembelajaran sendiri. Mengubah kebiasaan dari kelas tradisional ke kelas virtual bukanlah hal yang mudah bagi siswa dan guru (Juniardi, 2022). Pendidik juga harus memperoleh kemampuan baru untuk komunikasi dan kolaborasi online. Preferensi individu, lokasi, dan proses pembelajaran merupakan faktor utama yang menentukan apakah akan memilih pembelajaran online atau offline. Terkadang pendekatan hybrid yang menggabungkan elemen kedua metode dapat menjadi solusi yang efektif (Ashaffi, 2023) Seiring kemajuan teknologi dan  kebutuhan pendidikan berubah, cara kita belajar akan terus berkembang. Penting untuk memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing metode dan memilih salah satu yang sesuai dengan tujuan dan situasi pembelajaran Anda, pendidikan adalah investasi pada diri Anda sendiri, dan memilih metode pembelajaran yang tepat dapat berdampak besar pada pengalaman pendidikan Anda.

Pilihan lingkungan belajar yang fleksibel dapat membantu guru mengadaptasi metode penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan keadaan siswa. Umpan balik yang konstan antara guru dan siswa penting untuk memastikan kualitas pembelajaran online (Sama & Bukan, n.d.). Pembelajaran pada tatap muka sepertinya jauh lebih positif dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online. Sebab, pembelajaran tatap muka memungkinkan siswa berinteraksi langsung sama guru dan siswa lainnya. Meski begitu, pembelajaran pada jarak jauh tidak memberikan dampak yang negatif terhadap proses belajar mengajar. Pembelajaran jarak jauh juga memiliki banyak manfaat bagi siswa, seperti membantu mereka Belajar mandiri dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap dunia di sekitar mereka. Mengingat bahwa virus COVID-19 masih ada dan dapat menular ke siapa saja, pembelajaran jarak jauh tetap diperlukan karena virus dapat menyebar di sekolah. Jika hal ini terjadi, lembaga pendidikan seharusnya menghentikan pembelajaran tatap muka dan kembali menerapkan. Banyak aplikasi dan perangkat lunak saat ini memungkinkan pembelajaran jarak jauh.(Juniardi, 2022)

Peran orang tua pada saat itu juga sangat penting dalam kemandirian siswa, karena dukungan sosial penting dalam membesarkan anak. Dukungan ini mencakup banyak aspek, mulai dari dukungan akademis praktis hingga dukungan emosional. Dukungan sosial dari orang tua sangatlah penting bagi tumbuh kembang seorang anak. Dukungan ini membantu anak mengatasi tantangan, membangun kepercayaan diri, meningkatkan kesiapan dan mengembangkan kepribadian positif. Dukungan pembelajaran praktis dapat membantu orang lain dalam merawat anak, mengajarkan berbagai keterampilan kepada anak, memberikan contoh perilaku yang baik dan menyediakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Sementara itu, dukungan emosional dapat berupa mendengarkan keluh kesah anak, dorongan, kasih sayang dan dukungan kepada orang tua. Dukungan sosial penting agar kepribadian anak menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab, percaya diri, dan berempati. Anak yang menerima dukungan penuh dari orang tua akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan berkembang dengan baik dalam berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, orang tua harus berpartisipasi aktif dalam pembelajaran anaknya dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara keseluruhan. Selain itu, orang tua juga hendaknya mencari dukungan dari kerabat, teman, atau tetangga untuk membantu mengasuh dan membimbing anak hingga tumbuh dewasa.(Hayana, 2023)

Lingkungan belajar yang kondusif sangat penting untuk memastikan pembelajaran yang positif dan sukses bagi siswa. Lingkungan yang mendukung, aman dan memotivasi dapat meningkatkan pembelajaran, perkembangan atau potensi siswa secara keseluruhan. Oleh karena itu, guru, administrator, orang tua dan masyarakat berbagi tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang patut diteladani. Menciptakan lingkungan belajar yang baik adalah hal terpenting bagi siswa untuk mencapai tujuan akademiknya. Keamanan, kolaborasi, motivasi dan penggunaan teknologi merupakan elemen penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang memadai. Dengan menggabungkan upaya seluruh pemangku kepentingan pendidikan, kami dapat membantu siswa mencapai hasil belajar dan pengembangan pribadi yang optimal. Selain itu, lingkungan belajar yang baik dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial siswa. (Mutu, 2023)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REFERENCE

Ashaffi, R. B. (2023). Pembelajaran Daring vs Luring : Kelebihan dan Tantangan. 6–8.

Belajar, K. (1986). Strategi siswa dalam mengatasi kesulitan belajar * ). 1–19.

Hayana. (2023). Pentingnya Social Support Bagi Pendidikan Anak. Iain Prepare, 1.

Janitra, M. (2021). Kenali 8 Macam Metode Pembelajaran yang Efektif dan Menyenangkan. Www.Quipper.Com, 1–8. https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-jenis-metode-pembelajaran-efektif-menyenangkan/

Juniardi, W. (2022). Memahami Pembelajaran Tatap Muka dengan Kelebihan dan Kekurangannya. Quipper Blog, 1–9.

Mutu, J. (2023). Penciptaan Lingkungan Belajar yang Baik bagi Siswa_ Membangun Pondasi Kesuksesan Pendidikan -. 1–2.

Nuzulia, A. (1967). Kemandirian belajar. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.

Riadi, M. (2021). Kesulitan Belajar - Pengertian, Karakteristik, Indikator, Jenis dan Faktor Penyebab. Www.Kajianpustaka.Com, 1–11. https://www.kajianpustaka.com/2021/12/kesulitan-belajar.html

Sama, T., & Bukan, U. (n.d.). 4 Instrumen Penilaian dalam Pembelajaran Daring Diperlukan fleksibilitas dalam menentukan dan merancang sistem penilaian saat lingkungan pembelajaran. 6–8.

Syopianis, D. R. (2023). Guru dalam Membangun Kemandirian Siswa. 1–6.

 


Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman