Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

14 December 2016

Bercermin dari Timnas Garuda

Baca Juga



Beberapa bulan ini, Indonesia diwarnaI dengan permasalahan SARA yang mendidihkan suhu politik Indonesia dan bermunculan contoh rusaknya moral pemuda Indonesia yang mengaku ingin kebarat-baratan.  Namun, Timnas Indonesia akhir-akhir ini mengirimkan angin segar kepada masyarakat Indonesia. Timnas terlihat seperti perwujudan bhineka tunggal ika yang sejati dan terlihat sangat akur.

Hal-hal yang ditampilkan para pemain timnas saat di lapangan hijau layaknya suatu kebalikan atas apa yang sedang terjadi di negeri ini. Para pemain yang berbeda etnis, warna kulit bahkan agama berbaur menjadi satu dengan semangat nasionalisme untuk meraih kemenangan sepakbola Indonesia di Asia Tenggara yang redup enam tahun lamanya.

Kapten Timnas Indonesia, Boaz Solossa merupakan anak Papua yang beragama kristen. Boaz dan rekan lapangannya, Lerby Aliandry merupakan minortitas karena sebagian pemain timnas mayoritas seorang muslim, seperti Andik Hermansyah, Evan Dimas, Fachrudin Ariyanto, Manahati Lestusen, dan Muchlis Hadi Ning.

Para anak asuhan Alfred Riedl awalnya sempat membuat degup jantung para pecinta bola tanah air naik-turun, hal ini dipicu karena penampilan awal para pemain timnas yang terlihat angin-anginan saat menghadapi Thailand pada babak penyisihan grup piala AFF 2016.

Harapan baru muncul, ketika Manahati mencetak gol penyama kedudukan saat menghadapi Vietnam di laga kedua semifinal sehingga mereka bisa lolos ke babak final dengan skor terakhir yaitu 4-3 dan bertemu kembali dengan Thailand  tetapi apa mereka terlihat ribut-ribut soal jabatan kapten timnas? Tentu saja tidak, mereka tetap kompak hingga kini untuk Indonesia.

Jika Anda orang yang sering mengaku diri sebagai Warga Negara Indonesia di media sosial untuk eksistensi dan ucapan Anda masih berbau kepentingan kelompok, sebaiknya anda tengok timnas Indonesia. Kita seharusnya malu dihadapan para pemain Timnas dan suporternya yang mempunyai jiwa nasionalisme yang barangkali kesejahteraanya tak lebih baik dari Anda



Annisa Fadhilah

Mahasiswi Jurnalisitik, Politeknik Negeri Jakarta


Sumber gambar : 

 

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman