Baca Juga
MINDIS.ID - Kemudahan berkomunikasi yang berkembang saat ini, memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Cukup dengan menekan tombol di layar gadget maka kita akan terhubung dengan orang-orang dari belahan bumi mana pun. Karena hal ini, mempelajari bahasa asing menjadi sebuah keharusan guna memudahkan kita bersosialisasi dengan orang asing.
Kemampuan berbahasa asing bukan hanya diperuntukkan bagi mereka yang mengambil studi ilmu kebahasaan (linguistik) saja, namun juga bagi mereka yang mempelajari ilmu non-linguistik. Menguasai bahasa asing sangat bermanfaat antara lain untuk memahami diktat, buku, dan materi lain yang tidak semuanya ditulis dalam bahasa Indonesia. Mempelajari bahasa asing, pada dasarnya, memaksa kita untuk mendengarkan lebih hati-hati dan meningkatkan memori. Hal ini dapat membantu kita dalam meningkatkan keterampilan berbicara saat berkomunikasi.
Kemampuan berbahasa asing saat ini menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh calon karyawan. Mereka yang dapat berbahasa asing akan memiliki nilai tambah saat melamar pekerjaan. Hal itu karena saat ini, bisnis tidak hanya dijalankan di skala lokal, tapi juga internasional. Oleh karena itu, sebuah perusahaan membutuhkan seseorang yang mampu berbahasa asing untuk memperlancar komunikasi.
Bagi yang memiliki kemauan dan ketertarikan mempelajari bahasa asing, mungkin sebuah komunitas pencinta bahasa yang satu ini dapat menjadi solusi. Komunitas pencinta bahasa ini bernama Depok Lingua (D’Ling). Komunitas ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang mencari cara untuk dapat belajar bahasa asing dengan mudah, terutama mereka yang kesulitan untuk belajar mandiri.
Komunitas ini berdiri pada 2013 dengan nama Fakta Bahasa Depok. Fakta Bahasa merupakan salah satu komunitas bahasa yang cukup besar dan tersebar hampir di seluruh provinsi Indonesia. Namun, karena beberapa hal, Fakta Bahasa Depok memisahkan diri dan berganti nama menjadi Depok Lingua pada pertengahan 2015.
Memiliki struktur organisasi mulai dari ketua hingga pengajar –yang disebut linguisti– dan silabus, Depok Lingua bukanlah sebuah tempat kursus atau hanya sekadar komunitas pencinta bahasa biasa. Komunitas ini mengajarkan banyak bahasa asing seperti Inggris, Jepang, Korea, Jerman, Rusia, Arab, dan lain-lain.
Meski para linguisti ini bukanlah seorang ahli, tapi mereka memahami bahasa asing mulai dari hal mendasar hingga menengah. Selain mengajarkan bahasa, para linguisti akan berbagi cerita mengenai kebudayaan sebuah negara yang bahasanya tengah mereka ajarkan. Hal yang patut diacungi jempol dari para linguisti ini adalah, mereka mau dan sanggup berbagi ilmu tanpa dibayar.
Depok Lingua mengadakan pertemuan setiap Sabtu dan Minggu di kawasan Perpusat UI, Depok. Selain mengajarkan bahasa dan budayanya, komunitas ini juga memiliki beberapa agenda rutin seperti ujian yang diadakan setiap dua bulan sekali, team Building di awal term untuk pengenalan antaranggota baru, juga festival dengan games yang diadakan setiap selesai ujian. Selain itu, setiap kelas juga membuat makanan dari masing-masing negara yang bahasanya tengah dipelajari. Untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris, D’Ling juga mengadakan English Camp yang dapat diikuti oleh mereka yang non-anggota.
Kirana, seorang anggota D’Ling, merasa puas dan senang dapat belajar di lingkungan yang tidak terlalu formal seperti D’Ling. Selain itu, biayanya juga cukup murah.
Tertarik untuk bergabung? D’Ling membuka pendaftaran setiap enam bulan sekali, sekitar Februari dan September. Caranya, cukup mengisi formulir kemudian semua peserta yang mendaftar akan diseleksi kembali. Jika terpilih, kita hanya cukup membayar uang kas senilai Rp40.000 untuk dua bulan pertama.
Depok Lingua bukanlah sekadar komunitas pencinta bahasa biasa. Para anggotanya senang untuk berbagi ilmu dan informasi agar tidak ada yang tertinggal. Selain tuntutan zaman yang mengharuskan pandai berbahasa asing, kecintaan mereka pada bahasa membuat mereka ingin lebih maju dan meningkatkan kemampuan bersama.
Nurimah Kurniasih
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta