Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

06 December 2016

Belajar Sejarah Dari Museum di Jakarta

Baca Juga



Kota Jakarta tidak hanya terkenal dengan kemacetannya tetapi juga menyimpan misteri di dalamnya. Kota dengan sejuta cerita ini ternyata memiliki banyak tempat bersejarah yang wajib kalian kunjungi, salah satunya adalah museum. Selain untuk menikmati liburan singkat, mengunjungi museum dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Berikut beberapa museum sejarah yang terdapat di kota Jakarta.

1. Museum Satria Mandala

Museum Satria Mandala terletak di daerah Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Jendral Gatot Subroto No. 14, merupkan salah satu museum sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) demi merebut merebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Pada awalnya, museum ini merupakan tempat singgah Ibu Ratna Sari Dewi Soekarno, salah satu istri dari mantan Presiden Indonesia, Soekarno. Museum yang diresmikan pada tahun 1972 oleh mantan Presiden Indonesia, Soeharto, banyak menyimpan kenangan tentang perjuangan para TNI. 
Di dalam museum ini terdapat berbagai macam diorama yang menceritakan perjuangan dan semangat patriotisme yang diukir oleh TNI. Selain itu, di dalam museum ini terdapat tempat suvenir dan aula yang menyediakan ruang besar dengan daya tampung sekita 600 orang di dalamnya.

2. Museum Tekstil

Museum Tekstil merupakan museum terbesar di Indonesia. Museum ini menyimpan sekitar 1.000 koleksi benda bersejarah. Terletah di Jalan Aipda K.S Tubun No.4, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, merupakan salah satu cagar budaya dan dikhususkan untuk mengabadikan hasil tekstil di Indonesia.

Museum ini diresmikan pada tanggal 28 Juli 1976, yang berada di lokasi gedung tua dengan luas sekitar16.410 meter persegi dan mampu menampung banyak koleksi tekstil tradisional Indonesia.

3. Museum Sejarah Jakarta

Museum Sejarah Jakarta yang terkenal dengan nama Museum Fatahillah merupakan salah satu tempat bersejarah favorit warga Jakarta. Museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No.2, Jakarta Barat, dengan luas sekitar 1.300 meter persegi selalu ramai di kunjungi oleh warga Jakarta maupun turis mancanegara.

Gedung museum yang diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974 merupakan sebuah Stadhius (bahasa Belanda untuk Balai Kota) yang di bangun atas dasar perintah Gubernur Jendral Johan Van Hoorn pada tahun 1707-1710. Museum ini menyimpan sekitar 23.500 koleksi barang bersejarah, baik asli maupun replika.

Di museum ini banyak terdapat ruangan yang dahulu digunakan sebagai ruang kantor, ruang pengadilan, maupun ruang penjara bawah tanah. Di sisi belakang Museum Fatahillah terdapat tempat suvenir, musala, dan taman untuk beristirahat yang di hiasi dengan pohon-pohon tua di dalamnya.

4. Museum Pengkhianatan PKI Lubang Buaya

Museum yang terletak di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Cipayung Jakarta Timur, merupakan museum yang dikelola oleh Pusat Sejarah TNI dan instansi terkait. Jumlah koleksi di museum ini sekitar ratusan benda bersejarah yang terkait peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Tempat bersejarah yang letaknya berdekatan dengan Asrama Haji Pondok Gede sekaligus berdekatan dengan tempat wisata TMII menjadi daya tarik tersendiri khususnya untuk warga Jakarta. 

Di dalam museum ini terdapat Monumen untuk mengenang peristiwa Lubang Buaya dalam pengkhianatan Gerakan 30 September/PKI. Dahulunya di sini terjadi peristiwa penyiksaan dan pembuangan terakhir para pahlawan revolusi korban Gerakan 30 September 1965. 
Di kawasan kebun kosong terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter yang dahulu digunakan untuk membuang jenazah korban G30S/PKI. Diorama di Museum Pengkhianatan PKI Lubang Buaya Jakarta menggambarkan Peristiwa Tiga Daerah yang terjadi pada 4 November 1945, yakni daerah Tegal, Brebes, dan Pekalongan. 

5. Museum Bahari

Museum yang terletak di Jalan Pasar Ikan No.1, Kawasan Sunda Kelapa, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan sebuah museum yang menyimpan berbagai macam benda yang berhubungan dengan laut.

Gedung Museum Bahari semula adalah gudang penyimpanan rempah-rempah. VOC membangun gedung ini secara bertahap sejak 1652 hingga 1759. Pada 1976 kompleks gedung ini diserahkan kepada pemerintah DKI Jakarta yang kemudian dipersiapkan sebagai sebuah museum. Museum Bahari diresmikan pemakaiannya pada 7 Juli 1977.

Museum Bahari bertugas melestarikan, memelihara, merawat, dan menyajikan koleksi-koleksi yang berhubungan dengan kehidupan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia. Jumlah koleksinya sekitar 1835 buah.

Selain itu, museum ini juga memamerkan koleksi berbagai jenis perahu tradisional dan modern, baik dalam bentuk asli maupun model atau miniatur. Juga terdapat aneka cerita rakyat (folklore) dan lagu masyarakat nelayan nusantara. Ada pula berbagai model alat penunjang pelayaran, seperti jangkar, teropong, alat-alat navigasi, seperti kompas, dan miniatur mercusuar. Teknologi pembuatan kapal tradisional juga ikut dipamerkan.

Jadi, tunggu apalagi guys! Mari ramaikan tempat bersejarah yang ada di Kota Jakarta. Selain sekedar untuk menghilangkan penat di akhir pekan, berwisata ke museum juga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan loh.

Novellia Narulita
Mahasiswi Universitas Pamulang 


*Disadur dari berbagai sumber

Sumber gambar : http://blog.airyrooms.com/

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman