Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

05 July 2024

CRABS : Inovasi metode pembelajaran berbasis Visualization Memory with Animation Modeling dalam meningkatkan keterampilan literasi numerasi pelajar untuk masa depan.

Baca Juga

Kemampuan literasi numerasi adalah pengetahuan danketerampilan yang berkaitan erat dengan pemahamanangkasimboldan analisis informasi kuantitatif (grafiktabel, diagram, dan sebagainya), yang sangat pentingdimiliki oleh generasi saat ini (Afifah & Fatmahanik, 2023)Dalam kaitannya sekarang ini bahkan sejak dahulukemampuan literasi numerasi sangat diperlukan dalamproses kegiatan keseharian baik di lingkungan rumahlingkungan kerjasampai lingkungan sekolah sekalipunSebagai seorang pelajar penting sekali meningkatkankualitas kemampuan literasi numerasi , dengan begitu di harapkan pelajar dapat menerapkan kemampuan literasinumerasi nya dalam kehidupan sehari-hariKemampuanini mencakup kemampuan menerapkan konsep angkapengukuranmaupun operasi hitung.(Afifah & Fatmahanik, 2023). Dalam era digitalisasi seperti saat inipenting sekali bagi seluruh pelajar Indonesia menerapkanatau memanfaatkan kelebihan alat digital untukmenunjang pembelajaran demi membangun Sumber DayaManusia (SDM) yang memiliki kepribadian yang terintegritascermatdan berwawasan luas. Untuk itustrategi peningkatan keterampilan literasi dan numerasisiswa sangat penting di tengah tuntutan perkembanganpendidikan era digital saat ini. (Kuswanti, 2023)Menyatakan bahwa Literasi dan numerasi menyediakandasar untuk proses belajar peserta didik dalam semua matapelajaranKemampuan untuk membaca dan memahamiteksserta menguasai konsep matematisadalah fondasipenting untuk pencapaian akademik yang baikTanpaliterasi dan numerasi yang memadaipara pelajar mungkinmengalami kesulitan dalam memahami materi pelajarandan mencapai performa optimal.

Pemanfaatan teknologi saat ini seharusnya sangat mampu untuk menunjang sistem pembelajaran yang nantinya diharapkan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi pelajar, namun kenyataannya berdasarkan informasi yang di dapat dari halaman OECD Education GPS ternyata skor PISA terakhir yang di adakan pada tahun 2022 disebutkan bahwa (1) Hasil rata-rata skor PISA tahun 2022 turun dibandingkan tahun 2018 dalam bidang matematika, membaca, dan sains. (2) Di Indonesia, 18% pelajar mencapai setidaknya tingkat kemahiran 2 dalam matematika , jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata negara yang ikut serta OECD (rata-rata OECD : 69%). Adapun penilaiannya terdiri dari (a) Pelajar dapat menafsirkan dan mengenali tanpa instruksi langsung, (b) Bagaimana situasi sederhana dapat direpresentasikan secara model matematis. (3) Sebagian besar pelajar di Indonesia hampir tidak ada yang pernah berprestasi dalam Matematika, artinya mereka mencapai Level 5 atau 6 dalam tes matematika PISA (rata-rata OECD : 9%) adapun penilaian dalam tahapan ini terdiri atas (a) Pelajar dapat membuat suatu model matematika yang lebih runtut dan rumit, (b) Pelajar dapat memilih, membandingkan dan mengevaluasi strategi pemecahan masalah yang tepat untuk menghadapi permasalahan yang kompleks. (4) Perbedaan nilai matematika antara 10% siswa dengan nilai tertinggi dan 10% siswa dengan nilai terendah di Indonesia adalah salah satu yang paling kecil di antara negara-negara yang berpartisipasi dalam PISA. Yang diadakan pada tahun 2022, dengan skor PISA sebesar 158, dengan skor tersebut maka Indonesia menduduki peringkat 77 dari 80 Negara yag ikut serta(OECD, 2022). Adapun dari data yang didapat pada halaman OECD Education GPS ternyata jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya yang mengikuti tes PISA 2022Indonesia berada pada urutan ke 6 dari 8 Negara ASEAN yang mengikuti test PISA(OECD, 2022). Hal tersebut menjadi polemik tersendiri bagi para pelajar Indonesia terkait kemampuan literasi numerasi dalam diri masing-masing. Sebagai perbandingan berikut adalah grafik nilai skor PISA pelajar yang ada di Indonesia dari tahun ketahun dan Perbandingan skor PISA antara Negara Indonesia dengan Negara Tentangga ASEAN lainnya :

Gambar 1 Grafik Skor Literasi Numerasi Negara ASEAN

 

Gambar 2 : Grafik skor PISA Pelajar Indonesia dari tahun ke tahun

Dari trend grafik tersebut ternyata skor hasil PISA pada tahun 2009 skor hasil Numerasi mengalami penurunan yang signifikan dibanding skor Literasi, dan jika di perhatikan bahwa skor Numerasi mulai mengalami kenaikan di tahun 2015 dan mulai menyusuk skor Literasi di tahun 2018, namun apabila diperhatikan dengan seksama didapati bahwa skor Numerasi dan Literasi mengalam penurunan yang signifikan secara bersama sama, dan berlangsng sampai tahun 2022 masih terus menurun dibanding tahun – tahun sebelumnya. (Jauhari, 2022)

Dalam mentransfer ilmu yang baik kepada para pelajar seorang tenaga pengajar harus paham metode yang tepat dan cepat diterima serta di sukai pelajar. Sebagaimana yang disampaikan oleh seorang filsuf pendidikan yang bernama Jhon Dewey, dalam gagasannya ia menyampaikan bahwa pembelajaran yang baik dan efektif harus melibatkan masalah nyata dan harus mengikuti gaya dan perkembangan zaman (Merdeka et al., 2023)

 


Metode CRABS yaitu metode kembangan yang di rancang kembali dan di kembangkan menjadi lebih terperinci dan sistematis, CRABS sendiri merupakan hasil metode rancangan kembangan yang awalnya berasal dari gagasan teori pembelajaran yang dicetuskan oleh Jhon Dewey dan Jerome Bruner. Dalam gagasan Jhon Deweydi jelaskan bahwa pembelajaran efektif yaitu pembelajaran secara progresif (Berpikir kritis dan kreatif) dan belajar dengan melihat keadaan dan gejala sekitar. Sedangkan gagasan Jerome Bruner dijelaskan bahwa terdapat tiga mode representasi dalam menuju pembelajaran yang efektif yaitu belajar melalui tindakan, belajar melalui gambar dan visual, dan belajar melalui gambar dan simbol (Takaya, 2008). Dari dua gagasan tersebut penulis mengembangkan suatu inovasi metode pembelajaran baru yang disebut dengan CRABS dan dengan bantuan teknologi yang canggih pada era digital seperti saat ini, adapun metode yang penulis buat yaitu dengan bantuan ilustrasi materi menggunakan bantuan kumpulan gambar bergerak (Animasi). Animasi bergerak memungkinkan tampilan yang dinamis dari proses atau konsep yang berubah seiring waktu, seperti kaidah pencacahan, kaidan bilangan, bangun ruang , dll (Charissudin et al., 2021).

Maka hal ini membantu pelajar lebih mudah memahami bagaimana proses tersebut terjadi secara langsung. pada penyusunan sebelum membuat materi akan di perhatikan pula langkah metode pembelajaran CRABS, yaitu : 

➢ C (Critical) :

Pikirkan suatu materi secara kritis yang ingin dibahas dengan aturan 5W1H (What, who, when, where, why and how) secara sistematis dan beraturan. Buat rancangan konsep materinya dan cari referensi materi yang ingin diajarkan melalui refrensi jurnal, atau buku lainnya, dalam hal ini vakupan materinya berfokus pada pembelajaran numerasi dan literasi.

➢ R (Research) :

Pembelajaran terkait tentang literasi dan numerasi maka akan di teliti kembali hasil beberapa pencarian referensi yang didapat lalu buat suatu rangkuman atau kesimpulan dari refrensi yang didapat dengan mengubahnya menjadi gaya tulisan yang dapat mudah dimengerti. 

➢ (Appiled) :

Libatkan kejadian nyata dengan materi yang ingin di bahas, setiap hasil research harus memiliki kelibatan atau pengaplikasian dengan permasalahan yang ada di dunia nyata dan harus berbeda beda pada setiap kasus dan juga materi pembahasan.

➢ B (Benchmarking) :

Bandingkan setiap hasil dari pengaplikasian hasil research antara satu hasil dengan hasil lainnya. Lalu cari kelemahan dan kelebihan dari masing-masing hasil materi literasi dan numerasi tersebut.

➢ (Solution:

Setelah membandingkan hasil dan mendapatkan hasil research pengaplikasian yang terbaik maka ambil hasil tersebut dan terapkan untuk selanjutnya dijadikan bahan ajar. Bahan ajar yang baik dan menarik minat pembaca tentunya harus dapat menyampaikan pesan dan kesan yang bermakna kepada pembaca.

Adapun tahap CRABS tersebut dapat di buat peta konsep sederhana, seperti berikut :

Animasi menghadirkan visual yang kuat, memainkan peran penting dalam menggambarkan konsep-konsep yang kompleks. Dengan menggunakan gambar bergerak, animasi membuat pemahaman lebih mudah dibandingkan dengan teks atau gambar diam. Pelajar dapat melihat bagaimana hubungan antara elemen-elemen berubah seiring waktu. Selain itu, animasi mendorong aktivitas pemahaman yang intens pada pelajar. Fitur-fitur seperti gerakan dan interaksi antara objek memicu pemikiran dan tindakan kreatif serta memicu pemikiran imajinatif yang akan aktif pada diri pelajarr. Pelajar tidak hanya menerima informasi, tetapi juga harus mengolahnya, membuat asosiasi, dan memahami dampak baliknya. 

Dengan pemilahan dan pembuatan materi dengan metode CRABS lalu di kombinasikan materi tersebut dalam suatu bentuk animasi akan memicu interaksi langsung dengan materi pelajaran. Pelajar dapat mengendalikan pengalaman pembelajaran mereka, termasuk kecepatan dan interaksi dengan elemen-elemen animasi. Hal ini membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi mereka.animasi sering disampaikan dalam naratif menarik. Dengan menyajikan konsep dalam konteks cerita atau skenario yang relevan, animasi membantu menyampaikan makna yang lebih dalam dan menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman sehari-hari pelajar

.


Literasi numerasi merupakan keterampilan yang sangatpenting dalam pendidikan. Meskipun terdapat penurunanskor PISA dan tantangan dalam implementasi teknologiterutama di Indonesia. Metode inovatif seperti metodeCRABS, yang menggabungkan konsep Jhon Dewey danJerome Bruner, dapat menjadi landasan untuk pendekatanpembelajaran yang efektif. Seperti pemanfaatan animasiyang digunakan sebagai media pembelajaran karenamampu merangsang imajinasi dan daya ingat pelajar/siswayang dapat menjelaskan konsep yang rumit dengan carayang lebih mudah dipahami.

 

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, N. N., & Fatmahanik, U. (2023). Numeracy Literacy Ability in Learning Mathematics Viewed from High Learning Independence1(December), 131–141.

Charissudin, A., Wahyu, R., & Putra, Y. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika dengan Animasi Menggunakan Aplikasi Swishmax3(1), 10–19.

Jauhari, Si. S. (2022). Perbandingan Skor PISA Indonesia dari Tahun ke Tahun, Alami Penurunan pada 2022. GoodStats. https://data.goodstats.id/statistic/perbandingan-skor-pisa-indonesia-dari-tahun-ke-tahun-alami-penurunan-pada-2022-TKKZ3

Kuswanti, H. (2023). Strategy to Improve Students’ Literacy and Numeracy Abilities. Jurnal Scientia. http://infor.seaninstitute.org/index.php

Merdeka, K., Filsafat, P., & John, P. (2023). Jurnal Pendidikan dan Konseling5, 3010–3014.

OECD. (2022). PISA Score Student Of Indonesia 2022. OECD Education GPS. https://gpseducation.oecd.org/CountryProfile?plotter=h5&primaryCountry=IDN&treshold=5&topic=PI

Takaya, K. (2008). From Early Bruner to Later Bruner Tokyo Women ’ s Medical University39, 1–19. https://doi.org/10.1007/s10780-008-9039-2

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman