Baca Juga
Akibat COVID-19, Sektor pendidikan mengubah
pembelajaran yang tadinya tatap muka di sekolah menjadi pembelajatan secara
online dari rumah masing-masing. Faktanya, banyak dari siswa ini tinggal di
daerah berpenghasilan rendah. Pandemi ini mendorong sejumlah kebijakan, termasuk
menjaga jarak dan menghindari kerumunan besar. Hal ini untuk mencegah terjadinya
penyebaran virus yang melonjak. Kementerian Pendidikan telah mengarahkan
sekolah dan universitas untuk melakukan pembelajaran dari rumah. Seperti kegiatan
belajar-mengajar yang digantikan dengan pembelajaran online, yaitu pembelajaran
melalui jaringan yang dapat diakses dari rumah. Jaringan yang dapat dihubungkan
melalui Internet dan komputer anda. Namun pembelajaran di rumah lebih
membutuhkan usaha dibandingkan pembelajaran tatap muka karena pembelajaran
daring menimbulkan beberapa permasalahan yang dapat dikumpulkan oleh guru dan
siswa, seperti mengganti materi yang belum selesai dengan tugas.
Oleh karena itu, masih ada banyak guru yang
kesulitan dalam proses mengajar dan permasalahan yang muncul antara lain
kurangnya minat belajar peserta didik, dengan adanya tatap muka guru menjadi
kurang dalam mengajarkan siswa kembali karena physical distancing (jaga jarak),
dan masih terbatasnya pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka. Namun
masih ada siswa mengalami kehilangan belajar, penurunan pengetahuan dan
keterampilan akademik yang dibuktikan dengan kegagalan siswa untuk menghadiri
kelas tatap muka atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Mereka
menemukan bahwa kesulitan pertama yang dihadapi guru dalam pembelajaran adalah
memotivasi siswa selama proses pembelajaran. Kurangnya dukungan orang tua
membuat anak sulit menerima motif guru. Orang tua mempunyai peran yang sama
pentingnya dengan guru dalam membimbing dan memotivasi siswa untuk meningkatkan
pembelajarannya.(Elisa et al., 2023)
Dampak
luas pandemi covid-19 di Indonesia membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nadiem Makarim (Mendikbud) menggandeng pihak terkait khususnya untuk
memperbaiki sistem pendidikan daring. Para siswa juga perlu bersiap untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan dalam metode pembelajaran yang diterapkan
oleh sekolah. Pembelajaran jarak jauh dapat dianggap sebagai alternatif yang
mudah di akses dari rumah dan lebih fleksibel.
Berikut ini cara agar pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan secara
efektif serta meningkatkan kualitas :
- a) Tetapkan manajemen waktu yang tepat
Pemerintah
harus tetapkan waktu belajar yang teratur untuk para siswa agar dapat
berkonsentrasi dalam hal materi yang diberikan oleh guru dan instrukturnya.
karena lebih mudah para siswa untuk memahami materi yang telah diberikan dengan
menetapkan waktu belajar. jika penyedia layanan pendidikan menawarkan fleksibilitas
penuh kepada siswa situasinya akan berbeda, siswa harus menentukan rencana
belajarnya sendiri. Siswa yang tidak terbiasa belajar sendiri cenderung menunda
tugas hingga batas waktunya semakin dekat. Oleh karena itu, mengembangkan dan
menyelesaikan tugas secara teratur merupakan keterampilan yang perlu diajarkan
kepada siswa pembelajaran jarak jauh.
- b)
Menyiapkan apa saja yang dibutuhkan saat
mengajar
Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah laporan yang diasiapkan oleh seorang
pendidik untuk mengukur cara-cara yang akan diambil dalam pengalaman mendidik
dan mengembangkan. Kelebihan RPP ini adalah dapat digunakan oleh guru sebagai
pedoman agar pembelajarannya lebih sistematis dan terencana sehingga memaksimalkan
pencapaian pembelajaran.
- c) Persiapkan teknologi yang diperlukan
Sangat
penting bagi siswa untuk mempersiapkan perangkat yang diperlukan untuk
pembelajaran jarak jauh. Beberapa sekolah mungkin tidak menyediakan layanan
pembelajaran daring yang memadai. Dukungan teknologi seperi handphone, komputer,
tablet, dan terutama koneksi internet merupalan hal yang sangat penting.
- d)
Belajarlah dengan sunguh-sunguh
Saat
belajar online, banyak sekali gangguan yang membuat siswa sulit berkonsentrasi.
Mereka sering kali tergoda untuk membaca berita, menggunakan media sosial, dan
menonton video sendiri. Oleh karena itu, siswa harus berusaha untuk
berkonsentrasi selama sesi belajar yang ditentukan. Mereka tidak boleh
terganggu dan jika memungkinkan, buatlah arena belajar tersendiri.
- e)
Menjaga komunikasi dengan pengajar dan
teman-teman kelas
Individu yang baru mengenal pengalaman ini harus beradaptasi untuk menjaga interaksi yang efektif dengan guru dan teman sekelas. Mengadakan perkumpulan percakapan untuk membicarakan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik sangatlah bermanfaat. Meskipun tidak perlu dilakukan secara dekat dan pribadi, menyusun korespondensi yang baik sangat penting untuk mengindari kesan palsu.
Masih Banyak siswa merasa pembelajaran jarak jauh sulit untuk diselesaikan, namun begitu mereka harus perlu beradaptasi dengan kondisi tersebut. Hal ini sebenarnya dapat memberikan mereka kebebasan dan fleksibilitas yang tidak ada dalam pengajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas. Di masa pandemi virus corona, pembelajaran daring ini sebenarnya bisa menjadi yang efektif dibandingkan pertemuan langsung di kelas.
Terdapat
beberapa keterbatasan dalam interaksi sosial selama pembelajaran jarak jauh
online. Salah satunya adalah minimnya kesempatan interaksi langsung antara
siswa dan guru. Saat pembelajaran online, kita kehilangan suasana komunikasi
non-verbal, seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah, yang penting untuk membangun
hubungan sosial yang solid. Hal ini dapat mengurangi kedalaman komunikasi dan
membuat siswa merasa kurang terlibat secara sosial.
Selain itu, pembelajaran jarak jauh dapat
menciptakan terputusnya hubungan dalam komunitas sekolah. Siswa mungkin
mengalami kesulitan untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang kuat dengan
rekan kerja dan menerima dukungan sosial yang diperlukan untuk proses
pembelajaran. Meskipun teknologi telah mendukung interaksi virtual seperti diskusi
online dan proyek kelompok, pengalaman ini sering kali tidak sekuat interaksi
yang terjadi secara langsung. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan siswa
untuk belajar melalui kolaborasi dan membangun keterampilan sosial yang penting
untuk kehidupan pribadi dan profesional mereka di masa depan.
Terdapat
beberapa Negara yang berhasil mengatasi pandemi covid-19, salah satunya adalah Selandia
Baru. Menanggapi gangguan yang disebabkan oleh penyebaran virus ini, pemerintah
Selandia Baru telah mengumumkan kebijakan baru untuk memberhentikan penyebaran
virus corona dengan melarang masuknya warga Negara Tiongkok dan non-Jepang (WNA)
walaupun virus tersebut belum memasuki Negara Selandia Baru. Tidak hanya warga
Negara asing saja yang tidak diperbolehkan masuk, pemerintah juga mewajibkan
warga Selandia Baru yang kembali dari luar atau tinggal sementara untuk
menjalani karantina selama 14 hari.
Ketika
virus tersebut mulai masuk ke Selandia Baru dan makin melonjak penyebaran virus
tersebut. Pemerintah Selandia Baru
akhirnya memilih untuk menutup seluruh akses luar negeri dan melakukan lockdown
pada akhir Maret 2020. Selain itu, lockdown juga dilakukan secara ketat dengan
melarang segala kegiatan di luar ruangan. Dengan begitu penyebaran covid di
Selandia Baru mulai berkurang secara signifikan.
Datangnya
pandemi penyakit virus corona (COVID-19) di Indonesia telah mengubah sejumlah
aspek pendidikan yang sebelumnya tidak terduga. Meski adanya berbagai
pembatasan, kami harus beralih dari pembelajaran regular ke pembelajaran online
dan kemudian pembelajaran secara tatap muka. Transisi dari pembelajaran online
adalah satu-satunya tindakan yang tepat agar siswa tidak mengalami penurunan
dalam kemampuan belajar. Namun, beberapa pihak sulit beradaptasi dengan
transisi ini sehingga banyak orang tua siswa yang kaget dan khawatir dengan
keberhasilan pembelajaran online. Maka dari itu guru sebagai pelaksana proses
pembelajaran perlu merencanakan pembelajaran sesuai dengan kondisi pandemi dan
kebutuhan siswa.
Dengan
kembalinya pembelajaran tatap muka, Pemerintah memang perlu mempersiapkan
fasilitas kesehatan pasca pandemi untuk memastikan keamanan dan kesehatan semua
stakeholdres di sekolah. Dengan cara memperkuat protokol kesehatan dengan
menyedikan tempat cuci tangan dan hand sanitizer disetiap ruangan, menyediakan
fasilitas penanganan darurat disekolah termasuk ruang isolasi untuk siswa yang
terkonfirmasi COVID-19. Siswa diharapkan mengikuti protokol kesehatan dengan
menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak, menghindari
kerumunan dan membatasi mobilitas mereka. Dengan begitu pembalajaran tatap muka
dapat berjalan dengan lancar dan aman.
REFERENSI
Elisa, M. N., Witri, G., & Syahrilfuddin. (2023).
Analisis Pembelajaran Tatap Muka Pasca Pandemi Covid-19. Jurnal Kiprah
Pendidikan, 2(2), 209–217. https://doi.org/10.33578/kpd.v2i2.183
Mottoh, Y. H. (2022). Strategi Guru Dalam Meningkatkan Mutu Proses
Pembelajaran di Era Covid-19 di SD GMIM I Wanga. Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan, 2022(13), 619–631.
https://doi.org/10.5281/zenodo.7232870
Pendidikan, K., & Jauh, J. (2024). Apa itu Pendidikan Jarak Jauh (
PJJ )? Kelebihan & Tantangan Tantangan dalam Pendidikan Jarak Jauh
Perkembangan Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia. 1–5.
Ramadhan, I., Wiyono, H., Adlika, N. M., Firmansyah, H., & Purnama, S.
(2022). Strategi Mempersiapkan dan Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Secara
Terbatas Selama Masa Pendemi Covid-19 di SMA. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 4(4), 5213–5227.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i4.3148
Septiadi, M. A., Prawira, N. H., Aepudin, S., & Lestari, V. A. (2022).
Dampak Covid-19 Terhadap Sistem Pendidikan. Khazanah Pendidikan Islam, 4(2),
51–61. https://doi.org/10.15575/kp.v4i2.19478
Tatukansa Aldho. (2021). Belajarlah dari Selandia Baru, Negara Penanganan
Kasus COVID-19 Terbaik di Dunia. Kumparan.
Penulis :
Aisha Afriyani (202214500027) - R4A