Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

05 July 2024

Menghadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital: Membangun Generasi Unggul

Baca Juga

Sumber : Pinterest


 Perkembangan Teknologi dalam Pendidikan

Dalam kehidupan manusia, salah satu aspek pentingnya ialah Pendidikan. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, kemajuan teknologi telah membantu meningkatkan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam dunia pendidikan, teknologi digital diperlukan untuk membantu sistem pembelajaran dan manajemen dalam menginisiasi kebijakan pendidikan yang berkeadilan di berbagai daerah.(Napitupulu, 2023) Salah satu keunggulan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan adalah akses yang lebih baik terhadap sumber daya pendidikan. Berkat teknologi, guru dan siswa dapat dengan mudah mengakses jurnal ilmiah, e-book, dan sumber daya pendidikan online.

Selain itu, perkembangan teknologi juga memberikan pengalaman pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi para pelajar. Dengan adanya perangkat lunak, animasi, dan multimedia siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menarik dan inovatif. Seperti contoh sederhananya, pada masa pandemi pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran di rumah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan Surat Edaran yang mengatur penyelenggaraan pembelajaran di rumah pada masa pandemi untuk mencegah penyebaran Covid -19. Jadi pembelajaran bisa dilakukan melalui teknologi, dengan zoom/meet pembelajaran tidak lagi tertunda atau tetap bisa dilakukan.

Dampak Negatif Gadget dan Media Sosial pada Pedidikan

Penggunaan gadget dan jejaring sosial sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern kita. Salah satu dampak negatif yang paling nyata adalah masalah kesehatan mental. Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan gadget dan terlalu sering terhubung ke media sosial dapat menyebabkan stres, kecemasan, hingga bisa depresi. Kita sering merasa terpaksa membandingkan diri kita dengan kehidupan sempurna yang ditampilkan orang lain di media sosial. Selain itu, kebiasaan tidur yang buruk seringkali disebabkan oleh perangkat elektronik yang menyebabkan gangguan di malam hari.

Begitu pula dalam dunia pendidikan, penggunaan gadget dan media sosial dapat mengubah model pembelajaran tradisional. Dengan semakin mudahnya mengakses informasi melalui internet, siswa cenderung menggunakan gadget dan media sosial sebagai sumber informasi utama. Hal ini dapat menurunkan kemampuan kritis dan analitis siswa untuk memahami secara mendalam pada konsep yang diajarkan. Selain itu, ketergantungan terhadap gadget juga dapat menurunkan konsentrasi siswa saat proses pembelajaran.

Salah satu permasalahan utama penggunaan gadget dan jejaring sosial dalam pendidikan adalah konten yang tidak pantas. Selain itu, media sosial juga memungkinkan penyebaran informasi palsu. Siswa yang belum cukup dewasa untuk bersikap kritis mudah terpengaruh oleh informasi palsu atau pandangan-pandangan yang tidak berimbang, sehingga dapat merugikan pemahamannya terhadap isu-isu penting.(Syahfikasari, 2023) Oleh karena itu, penting bagi para pendidik, siswa, dan orang tua untuk memahami dan mengelola penggunaan gadget dan media sosial secara bijak untuk mengurangi dampak negatif tersebut dan agar pendidikan dapat tetap berjalan efektif dan membawa manfaat bagi semua pihak.

Kurangnya Pengawasan dan Kontrol Terhadap Konten Digital

Salah satu permasalahan utama yang disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan pengendalian konten digital dalam pendidikan adalah konten yang tidak pantas. Dalam lingkungan digital yang bebas, siswa dapat dengan mudah mengakses konten yang tidak pantas, termasuk konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau ekstremisme. Hal ini dapat merugikan moral siswa dan mengganggu konsentrasinya dalam belajar.

Konten digital yang tidak diawasi juga dapat menjadi sarana kekerasan dan intimidasi di kalangan siswa. Di ruang digital yang tidak diatur, siswa dapat menjadi sasaran pelecehan verbal atau cyberbullying yang dapat merusak kepercayaan diri dan kesehatan mental mereka.

Akan tetapi, pemantauan media sosial telah dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi. Cyber 9 adalah tim AIS yang dimiliki oleh Kominfo. Sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) ini aktif memantau media sosial sepanjang waktu dan menyaring konten-konten negatif seperti pornografi, perjudian, penipuan, penindasan, hoax, dan ideologi ekstremis.(Mardatila, 2023)

Penurunan Konsentrasi dan Kemampuan Berpikir Kritis

Penggunaan gadget dan media sosial secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan konsentrasi siswa. Paparan berlebihan pada layar gadget telah dikaitkan dengan gangguan konsentrasi, kemampuan belajar yang buruk, dan kinerja yang buruk di sekolah. Anak-anak mungkin mengalami kesulitan fokus pada tugas-tugas penting atau menyelesaikan tugas sekolah.(Maryam, 2023) Gangguan dari notifikasi pesan, aplikasi, dan media sosial dapat mengganggu konsentrasi mereka, sehingga mengurangi efektivitas belajar dan pemahaman materi.

Kemampuan berpikir kritis juga merupakan keterampilan yang penting untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan. Sayangnya, penggunaan gadget dan media sosial yang berlebihan dapat menghambat perkembangan kemampuan ini pada siswa. Penggunaan gadget yang pasif, seperti menonton video atau membaca konten yang kurang bermanfaat, tidak mendorong siswa untuk berpikir secara kritis. Selain itu, media sosial juga sering kali menjadi tempat tersebarnya konten yang tidak diverifikasi kebenarannya, yang dapat mengurangi kemampuan siswa untuk memilah informasi yang valid dan kritis.

Untuk mengatasi penurunan konsentrasi dan kemampuan berpikir kritis siswa akibat penggunaan gadget dan media sosial, perlu dilakukan beberapa strategi. Pertama, penting bagi sekolah dan guru untuk memberikan edukasi tentang penggunaan gadget yang bijak dan sehat. Selain itu, perlu diberikan batasan waktu yang jelas untuk penggunaan gadget dan media sosial selama proses belajar. Lalu, di dalam kelas juga perlu diterapkan metode pembelajaran yang aktif dan mendorong siswa untuk berpikir kritis, seperti diskusi kelompok, studi kasus, dan proyek kolaboratif.

Inovasi Model Pendidikan di Era Digital

Pendidikan di era digital telah mengalami transformasi yang signifikan, terutama dengan diperkenalkannya model kelas online dan e-learning. Inovasi ini telah membawa perubahan dalam cara kita belajar dan mengajar, memberikan berbagai peluang dan tantangan baru. Dalam inovasi pendidikan, guru merupakan peserta utama dan pertama karena berperan penting sebagai penyelidik, orang tua, teman, dokter, motivator, dan lain-lain.(Priazhanto, n.d.)

Model pembelajaran online mengacu pada pemanfaatan teknologi digital yang memungkinkan siswa dan guru berinteraksi secara virtual, tanpa batasan ruang dan waktu. Sedangkan e-learning merupakan suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan media elektronik, seperti komputer dan internet, sebagai sarana penyediaan materi pembelajaran.

Kelebihan penggunaan model kelas online dan e-learning adalah memungkinkan siswa mengakses pembelajaran materi dari mana saja dan kapan saja, untuk belajar dengan kecepatan dan kecepatan mereka sendiri, dapat berinteraksi dengan guru dan teman sekelas melalui berbagai platform komunikasi dan mengakses sumber daya pembelajaran yang kaya dan beragam, seperti video, gambar, dan dokumen interaktif. Hal ini memungkinkan siswa untuk dengan cepat mengembangkan keterampilan kemandirian, pemecahan masalah, dan kemampuan beradaptasi. Siswa belajar mengatur waktu, mengatur diri, dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.

Meskipun kelas online dan e-learning memiliki banyak kelebihan, masih ada beberapa masalah yang perlu diatasi. Beberapa masalah tersebut antara lain kurangnya akses Internet yang stabil di daerah terpencil, kurangnya interaksi sosial secara langsung, dan potensi kesenjangan digital di kalangan siswa.

Strategi Membangun Generasi Unggul di Era Digital

Generasi saat ini hidup di dunia yang terhubung secara digital dengan akses mudah terhadap informasi dan teknologi. Namun, di saat yang sama, mereka juga menghadapi tantangan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka terbiasa dengan perangkat digital, jejaring sosial, dan akses informasi tanpa batas. Namun kemajuan teknologi juga membawa tantangan baru, seperti ketergantungan digital, kurangnya keterampilan sosial, dan rendahnya kualitas interaksi manusia.

Generasi di era digital harus dibekali dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. Pendidikan harus fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi. Selain itu, literasi teknologi dan digital juga harus diprioritaskan dalam kurikulum pendidikan. Pembelajaran berbasis proyek juga dapat membantu generasi muda mengembangkan keterampilan praktis dan solusi konkrit terhadap permasalahan dunia nyata. Dengan memberikan misi terkait penelitian, kolaborasi, dan inovasi, generasi muda akan belajar menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam konteks yang relevan.

Dengan bantuan teknologi, bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan interaktif. Misalnya, untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa menggunakan perangkat lunak dapat membantu para guru untuk mendapatkan pembelajaran yang adaptif. Siswa yang menggunakan perangkat lunak pembelajaran adaptif menunjukkan peningkatan yang jelas dalam hasil pembelajaran dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pengajaran tradisional. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan akses terhadap sumber daya pendidikan.(Ratnasari, 2024)

Membangun Generasi Unggul di era digital bukanlah tugas yang mudah, namun dengan menerapkan strategi yang tepat, kita dapat mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan yang kompleks. Pendidikan yang berfokus pada keterampilan abad ke-21, pembelajaran berbasis proyek, pengembangan keterampilan sosial dan emosional, penggunaan teknologi secara bertanggung jawab, dan kolaborasi antargenerasi adalah beberapa strategi yang dapat kita terapkan. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa generasi kita siap menghadapi masa depan yang semakin digital.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 REFERENCE

Mardatila, A. (2023). Waswas Tim Pengawas Media Sosial Kominfo. DetikX. https://news.detik.com/x/detail/spotlight/20230724/Waswas-Tim-Pengawas-Media-Sosial-Kominfo/

Maryam, C. S. (2023). Perlu di Waspdai! 8 Dampak Bahaya Gadget pada Anak. RadarJabar. https://radarjabar.disway.id/read/663040/perlu-di-waspdai-8-dampak-bahaya-gadget-pada-anak#google_vignette

Napitupulu, E. L. (2023). Dunia Pendidikan Kian Mengakrabi Teknologi Digital. Kompas.Id. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/12/12/dunia-pendidikan-kian-mengakrabi-teknologi-digital

Priazhanto, R. (n.d.). INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ERA DIGITAL. OSF, 1. file:///D:/Users/hanantasena/Downloads/INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ERA DIGITAL.pdf

Ratnasari, Y. (2024). Strategi Membangun Sekolah “Unggul” Bagi Generasi Z: Menyongsong Masa Depan dengan Pendidikan Inovatif. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/yulianaratnasari9324/667759e434777c75d7330dd3/strategi-membangun-sekolah-unggul-bagi-generasi-z-menyongsong-masa-depan-dengan-pendidikan-inovatif

Syahfikasari, E. (2023). Era Digital: Efek Gadget dan Media Sosial Pada Kualitas Pendidikan Indonesia. Redaksi Kumparan. https://kumparan.com/rafikafika500/era-digital-efek-gadget-dan-media-sosial-pada-kualitas-pendidikan-indonesia-21GhZaigqUu/full



Penulis: Prima Amanda - 202214500060 (R4A)

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman