Baca Juga
Perkembangan Teknologi dalam Pendidikan
Dalam kehidupan manusia,
salah satu aspek pentingnya ialah Pendidikan. Di era globalisasi dan kemajuan
teknologi yang pesat, kemajuan teknologi telah membantu meningkatkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam dunia pendidikan, teknologi digital
diperlukan untuk membantu sistem pembelajaran dan manajemen dalam menginisiasi
kebijakan pendidikan yang berkeadilan di berbagai daerah.(Napitupulu, 2023) Salah satu
keunggulan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan adalah akses yang
lebih baik terhadap sumber daya pendidikan. Berkat teknologi, guru dan siswa
dapat dengan mudah mengakses jurnal ilmiah, e-book, dan sumber daya pendidikan
online.
Selain itu, perkembangan
teknologi juga memberikan pengalaman pembelajaran yang interaktif dan menarik
bagi para pelajar. Dengan adanya perangkat lunak, animasi, dan multimedia siswa
dapat belajar dengan cara yang lebih menarik dan inovatif. Seperti contoh
sederhananya, pada masa pandemi pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran di
rumah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan
Surat Edaran yang mengatur penyelenggaraan pembelajaran di rumah pada masa
pandemi untuk mencegah penyebaran Covid -19. Jadi pembelajaran bisa dilakukan
melalui teknologi, dengan zoom/meet pembelajaran tidak lagi tertunda atau tetap
bisa dilakukan.
Dampak Negatif Gadget dan Media Sosial pada Pedidikan
Penggunaan gadget dan
jejaring sosial sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
modern kita. Salah satu dampak negatif yang paling nyata adalah masalah
kesehatan mental. Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan gadget dan terlalu
sering terhubung ke media sosial dapat menyebabkan stres, kecemasan, hingga
bisa depresi. Kita sering merasa terpaksa membandingkan diri kita dengan
kehidupan sempurna yang ditampilkan orang lain di media sosial. Selain itu,
kebiasaan tidur yang buruk seringkali disebabkan oleh perangkat elektronik yang
menyebabkan gangguan di malam hari.
Begitu pula dalam dunia
pendidikan, penggunaan gadget dan media sosial dapat mengubah model
pembelajaran tradisional. Dengan semakin mudahnya mengakses informasi melalui
internet, siswa cenderung menggunakan gadget dan media sosial sebagai sumber
informasi utama. Hal ini dapat menurunkan kemampuan kritis dan analitis siswa
untuk memahami secara mendalam pada konsep yang diajarkan. Selain itu,
ketergantungan terhadap gadget juga dapat menurunkan konsentrasi siswa saat
proses pembelajaran.
Salah satu permasalahan
utama penggunaan gadget dan jejaring sosial dalam pendidikan adalah konten yang
tidak pantas. Selain itu, media sosial juga memungkinkan penyebaran informasi
palsu. Siswa yang belum cukup dewasa untuk bersikap kritis mudah terpengaruh
oleh informasi palsu atau pandangan-pandangan yang tidak berimbang, sehingga
dapat merugikan pemahamannya terhadap isu-isu penting.(Syahfikasari, 2023) Oleh karena itu,
penting bagi para pendidik, siswa, dan orang tua untuk memahami dan mengelola
penggunaan gadget dan media sosial secara bijak untuk mengurangi dampak negatif
tersebut dan agar pendidikan dapat tetap berjalan efektif dan membawa manfaat
bagi semua pihak.
Kurangnya Pengawasan dan Kontrol Terhadap Konten Digital
Salah satu permasalahan
utama yang disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan pengendalian konten digital
dalam pendidikan adalah konten yang tidak pantas. Dalam lingkungan digital yang
bebas, siswa dapat dengan mudah mengakses konten yang tidak pantas, termasuk
konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau ekstremisme. Hal ini dapat
merugikan moral siswa dan mengganggu konsentrasinya dalam belajar.
Konten digital yang tidak
diawasi juga dapat menjadi sarana kekerasan dan intimidasi di kalangan siswa.
Di ruang digital yang tidak diatur, siswa dapat menjadi sasaran pelecehan
verbal atau cyberbullying yang dapat merusak kepercayaan diri dan kesehatan mental
mereka.
Akan tetapi, pemantauan
media sosial telah dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi. Cyber 9
adalah tim AIS yang dimiliki oleh Kominfo. Sistem berbasis kecerdasan buatan
(AI) ini aktif memantau media sosial sepanjang waktu dan menyaring
konten-konten negatif seperti pornografi, perjudian, penipuan, penindasan,
hoax, dan ideologi ekstremis.(Mardatila, 2023)
Penurunan Konsentrasi dan Kemampuan Berpikir Kritis
Penggunaan gadget dan
media sosial secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan konsentrasi siswa. Paparan
berlebihan pada layar gadget telah dikaitkan dengan gangguan konsentrasi,
kemampuan belajar yang buruk, dan kinerja yang buruk di sekolah. Anak-anak
mungkin mengalami kesulitan fokus pada tugas-tugas penting atau menyelesaikan
tugas sekolah.(Maryam, 2023) Gangguan dari
notifikasi pesan, aplikasi, dan media sosial dapat mengganggu konsentrasi
mereka, sehingga mengurangi efektivitas belajar dan pemahaman materi.
Kemampuan berpikir kritis
juga merupakan keterampilan yang penting untuk dikembangkan dalam dunia
pendidikan. Sayangnya, penggunaan gadget dan media sosial yang berlebihan dapat
menghambat perkembangan kemampuan ini pada siswa. Penggunaan gadget yang pasif,
seperti menonton video atau membaca konten yang kurang bermanfaat, tidak
mendorong siswa untuk berpikir secara kritis. Selain itu, media sosial juga
sering kali menjadi tempat tersebarnya konten yang tidak diverifikasi
kebenarannya, yang dapat mengurangi kemampuan siswa untuk memilah informasi
yang valid dan kritis.
Untuk mengatasi penurunan
konsentrasi dan kemampuan berpikir kritis siswa akibat penggunaan gadget dan
media sosial, perlu dilakukan beberapa strategi. Pertama, penting bagi sekolah
dan guru untuk memberikan edukasi tentang penggunaan gadget yang bijak dan
sehat. Selain itu, perlu diberikan batasan waktu yang jelas untuk penggunaan
gadget dan media sosial selama proses belajar. Lalu, di dalam kelas juga perlu
diterapkan metode pembelajaran yang aktif dan mendorong siswa untuk berpikir
kritis, seperti diskusi kelompok, studi kasus, dan proyek kolaboratif.
Inovasi Model Pendidikan di Era Digital
Pendidikan di era digital
telah mengalami transformasi yang signifikan, terutama dengan diperkenalkannya
model kelas online dan e-learning. Inovasi ini telah membawa perubahan dalam
cara kita belajar dan mengajar, memberikan berbagai peluang dan tantangan baru.
Dalam inovasi pendidikan, guru merupakan peserta utama dan pertama karena
berperan penting sebagai penyelidik, orang tua, teman, dokter, motivator, dan
lain-lain.(Priazhanto, n.d.)
Model pembelajaran online
mengacu pada pemanfaatan teknologi digital yang memungkinkan siswa dan guru
berinteraksi secara virtual, tanpa batasan ruang dan waktu. Sedangkan
e-learning merupakan suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan media
elektronik, seperti komputer dan internet, sebagai sarana penyediaan materi
pembelajaran.
Kelebihan penggunaan
model kelas online dan e-learning adalah memungkinkan siswa mengakses
pembelajaran materi dari mana saja dan kapan saja, untuk belajar dengan
kecepatan dan kecepatan mereka sendiri, dapat berinteraksi dengan guru dan
teman sekelas melalui berbagai platform komunikasi dan mengakses sumber daya
pembelajaran yang kaya dan beragam, seperti video, gambar, dan dokumen
interaktif. Hal ini memungkinkan siswa untuk dengan cepat mengembangkan
keterampilan kemandirian, pemecahan masalah, dan kemampuan beradaptasi. Siswa
belajar mengatur waktu, mengatur diri, dan bertanggung jawab atas pembelajaran
mereka sendiri.
Meskipun kelas online dan
e-learning memiliki banyak kelebihan, masih ada beberapa masalah yang perlu
diatasi. Beberapa masalah tersebut antara lain kurangnya akses Internet yang
stabil di daerah terpencil, kurangnya interaksi sosial secara langsung, dan
potensi kesenjangan digital di kalangan siswa.
Strategi Membangun Generasi Unggul di Era Digital
Generasi saat ini hidup
di dunia yang terhubung secara digital dengan akses mudah terhadap informasi
dan teknologi. Namun, di saat yang sama, mereka juga menghadapi tantangan baru
yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka terbiasa dengan perangkat digital,
jejaring sosial, dan akses informasi tanpa batas. Namun kemajuan teknologi juga
membawa tantangan baru, seperti ketergantungan digital, kurangnya keterampilan
sosial, dan rendahnya kualitas interaksi manusia.
Generasi di era digital
harus dibekali dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.
Pendidikan harus fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis,
kreativitas, komunikasi dan kolaborasi. Selain itu, literasi teknologi dan
digital juga harus diprioritaskan dalam kurikulum pendidikan. Pembelajaran
berbasis proyek juga dapat membantu generasi muda mengembangkan keterampilan
praktis dan solusi konkrit terhadap permasalahan dunia nyata. Dengan memberikan
misi terkait penelitian, kolaborasi, dan inovasi, generasi muda akan belajar
menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam konteks yang relevan.
Dengan bantuan teknologi,
bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan interaktif.
Misalnya, untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa
menggunakan perangkat lunak dapat membantu para guru untuk mendapatkan
pembelajaran yang adaptif. Siswa yang menggunakan perangkat lunak pembelajaran
adaptif menunjukkan peningkatan yang jelas dalam hasil pembelajaran
dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pengajaran tradisional.
Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan akses terhadap
sumber daya pendidikan.(Ratnasari, 2024)
Membangun Generasi Unggul
di era digital bukanlah tugas yang mudah, namun dengan menerapkan strategi yang
tepat, kita dapat mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa
depan yang kompleks. Pendidikan yang berfokus pada keterampilan abad ke-21,
pembelajaran berbasis proyek, pengembangan keterampilan sosial dan emosional,
penggunaan teknologi secara bertanggung jawab, dan kolaborasi antargenerasi
adalah beberapa strategi yang dapat kita terapkan. Dengan cara ini, kita dapat
memastikan bahwa generasi kita siap menghadapi masa depan yang semakin digital.
Mardatila, A. (2023). Waswas Tim Pengawas Media
Sosial Kominfo. DetikX.
https://news.detik.com/x/detail/spotlight/20230724/Waswas-Tim-Pengawas-Media-Sosial-Kominfo/
Maryam,
C. S. (2023). Perlu di Waspdai! 8 Dampak Bahaya Gadget pada Anak.
RadarJabar.
https://radarjabar.disway.id/read/663040/perlu-di-waspdai-8-dampak-bahaya-gadget-pada-anak#google_vignette
Napitupulu,
E. L. (2023). Dunia Pendidikan Kian Mengakrabi Teknologi Digital.
Kompas.Id. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/12/12/dunia-pendidikan-kian-mengakrabi-teknologi-digital
Priazhanto,
R. (n.d.). INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ERA DIGITAL. OSF, 1.
file:///D:/Users/hanantasena/Downloads/INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ERA
DIGITAL.pdf
Ratnasari,
Y. (2024). Strategi Membangun Sekolah “Unggul” Bagi Generasi Z: Menyongsong
Masa Depan dengan Pendidikan Inovatif. Kompasiana.
https://www.kompasiana.com/yulianaratnasari9324/667759e434777c75d7330dd3/strategi-membangun-sekolah-unggul-bagi-generasi-z-menyongsong-masa-depan-dengan-pendidikan-inovatif
Syahfikasari,
E. (2023). Era Digital: Efek Gadget dan Media Sosial Pada Kualitas
Pendidikan Indonesia. Redaksi Kumparan.
https://kumparan.com/rafikafika500/era-digital-efek-gadget-dan-media-sosial-pada-kualitas-pendidikan-indonesia-21GhZaigqUu/full
Penulis: Prima Amanda - 202214500060 (R4A)