Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

05 July 2024

Pengembangan Soft Skill Dalam Pendidikan : Mempersiapkan Lulusan Siap Kerja

Baca Juga

        

        

Di era yang semakin kompetitif, kemampuan teknis atau hardskill saja tidak cukup untuk meraih keberhasilan di dunia kerja. Softskill, yaitu keahlian interpersonal dan kepribadian, menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan dunia kerja masa kini. Softskill memungkinkan seseorang untuk beradaptasi dengan cepat, berkomunikasi efektif, dan bekerja sama dengan tim. Dengan demikian, penguasaan softskill menjadi kunci dalam menavigasi karier di masa depan. Perihal pentingnya softskills terlihat dalam penelitian yang dilakukan oleh para perekrut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 94 persen responden setuju bahwa seorang profesional dengan softskills lebih berpeluang besar untuk dipromosikan sebagai pemimpin dibandingkan profesional yang hanya mempunyai keahlian teknis. (Dwi, 2021)


Secara sederhana, softskill adalah keterampilan yang mencerminkan pemikiran dasar, kesadaran diri, dan kompetensi emosional. Softskill tidak memiliki acuan untuk penilaian, tidak seperti hardskill, tetapi langsung tercermin dalam diri orang yang memilikinya (Shofa, 2024). Beberapa jenis softskill yang sangat berguna di dunia kerja adalah kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kreativitas, pemecahan masalah, berpikir kritis, adaptabilitas, dan keterampilan manajemen waktu. Kemampuan komunikasi yang baik memungkinkan seseorang untuk menyampaikan ide-ide dengan jelas dan efektif. Kepemimpinan membantu individu untuk memotivasi dan menginspirasi rekan kerja. Kreativitas mendorong inovasi dan pemecahan masalah yang unik. Keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk menganalisis situasi secara komprehensif dan mengambil keputusan yang tepat. Adaptabilitas dan manajemen waktu membantu individu untuk mengelola perubahan dan menjaga produktivitas.



Penelitian menunjukkan bahwa hanya 20% kesuksesan ditentukan oleh Hard Skill, sedangkan 80% ditentukan oleh Soft Skill. Oleh karena itu, soft skill perlu diperhatikan untuk menjamin tingkat kesiapan kerja yang tinggi. Pakar SDM telah menunjukkan bahwa orang-orang sukses dalam bisnis sering kali didukung oleh soft skill. Dalam lowongan pekerjaan, berbagai perusahaan seringkali menekankan soft skill seperti kerja sama tim, keterampilan komunikasi, dan keterampilan interpersonal ketika merekrut karyawan baru (Sari & Manunggal, 2023). Penguasaan softskill berdampak positif  terhadap karier dan kesuksesan di tempat kerja. Individu yang memiliki softskill cenderung lebih dihargai oleh atasan dan rekan kerja. Mereka dapat bekerja dengan baik dalam tim, berkomunikasi dengan baik, dan memecahkan masalah dengan cepat. Hal ini meningkatkan produktivitas dan kontribusi mereka bagi perusahaan. Dengan kemampuan adaptasi, kreativitas, dan kepemimpinan yang baik, individu dapat meningkatkan visibilitas dan mendapatkan kesempatan karier yang lebih luas. 


Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa berdasarkan pendidikan terakhir di Indonesia mayoritas angka pengangguran didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 17,26 persen, disusul lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) 14,31 persen, lulusan PT 12,59 persen, serta 11,21 persen. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara kebutuhan (demand) di dunia kerja dengan ketersediaan (supply) tenaga kerja dari institusi pendidikan vokasi (Mariah & Sugandi, 2009). Meskipun softskill menjadi semakin penting di dunia kerja, masih terdapat kesenjangan antara softskill dan kebutuhan industri. Banyak individu yang masih terfokus pada pengembangan hardskill dan kurang memperhatikan pengembangan softskill. Di sisi lain, industri menuntut lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga kemampuan komunikasi, kreativitas, kepemimpinan, dan pemecahan masalah yang baik. Kesenjangan ini menyebabkan lulusan sering mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja. Oleh karena itu, perlu upaya yang lebih intensif untuk mempersiapkan lulusan dengan softskill yang sesuai dengan kebutuhan industri.


Kurikulum pendidikan memiliki tanggung jawab penting dalam mengembangkan softskill mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dunia kerja. Kurikulum pendidikan harus dirancang untuk tidak hanya memperkuat hardskill, tetapi juga memprioritaskan pengembangan softskill. Sebagai contoh Kurikulum 2013 yang dikembangkan berdasarkan landasan filosofis yang memberikan landasan bagi pengembangan potensi peserta didik menjadi manusia yang berkualitas sebagaimana yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk mengembangkan soft skills dan hard skills. Hal inilah yang selama ini kurang diperhitungkan dalam sistem pendidikan dan pelatihan di Indonesia karena lebih mengutamakan pengembangan dalam bidang pengetahuan (Yunarti, 2016). Dengan metode pembelajaran interaktif, seperti diskusi, presentasi, dan proyek kelompok, dapat digunakan untuk melatih kemampuan komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan. Selain itu juga dapat menyediakan pelatihan softskill secara khusus, seperti workshop, seminar, atau program mentoring. Melalui upaya ini diharapkan dapat memperoleh softskill yang sesuai dengan kebutuhan industri dan meningkatkan daya saing mereka dalam memasuki dunia kerja.


Mengintegrasikan pengembangan softskill dalam kurikulum pendidikan tidak selalu mudah. Salah satu hambatan utamanya adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya softskill bagi kesuksesan di masa depan. Banyak pihak yang masih berfokus pada pengembangan hardskill saja. Selain itu, sumber daya dan anggaran yang terbatas juga menjadi tantangan dalam mengembangkan program-program pengembangan softskill. Tenaga pengajar kurang memahami sifat anak, kurang teliti terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, serta jumlah siswa yang banyak sehingga pandangan terhadap siswa berkurang. Hal ini menjadi tantangan karena dalam mengembangkan softskills guru perlu lebih memahami karakter anak agar keterampilan soft skills mudah diajarkan kepada siswa, dan siswa memahami maksud dan tujuan softskills (Putri, 2015). Akhirnya, kurangnya koordinasi dan sinergi antara institusi pendidikan, dunia industri, dan pemangku kepentingan lainnya dapat menghambat upaya pengembangan softskill.


Dosen/pengajar berperan sangat penting dalam mengembangkan keterampilan akademik, dosen juga harus mampu untuk  mengembangkan keterampilan soft skillnya sendiri (Rahman, 2015). Mereka dapat mengintegrasikan pengembangan softskill dalam proses pembelajaran, misalnya dengan memberikan tugas-tugas yang melatih keterampilan komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah. Selain itu, dosen/pengajar juga dapat menjadi model dan memberikan contoh dalam menerapkan softskill yang baik, seperti kemampuan memimpin diskusi, memberi umpan balik konstruktif, dan bersikap adaptif terhadap perubahan. Dosen/pengajar juga dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan softskill melalui kegiatan presentasi, diskusi kelompok, dan proyek-proyek yang melibatkan pihak eksternal. Pelatihan dan pengembangan kapasitas dosen/pengajar itu sendiri juga penting agar mereka dapat mengembangkan softskill mahasiswa secara lebih efektif.


Daftar Pustaka

Dwi, A. (2021, 04 10). Mengapa Soft Skills Wajib Dimiliki di Era Teknologi? Retrieved from Kompas.com: http://indeks.kompas.com/profile/2016/Agung.Dwi.E?_ga=2.220383760.92251000.1720065339-405466140.1711629869

Mariah, S., & Sugandi, M. (2009). KESENJANGAN SOFT SKILLS LULUSAN SMK DENGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI. https://repositori.kemdikbud.go.id/240/1/Siti%20Mariah%20_KESENJANGAN%20SOFT%20SKILLS%20LULUSAN%20SMK.pdf

PUTRI, R. O. (2015). STRATEGI INTEGRASI SOFT SKILLS DALAM PEMBELAJARAN. https://eprints.uny.ac.id/28377/1/SKRIPSI.pdf

RAHMAN, Z. A. (2015). PERAN DOSEN DAN PENGEMBANGAN SOFTSKILL MAHASISWA DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA/KEWIRAUSAHAAN. http://characterbuildingzulfaaulia.blogspot.com/2015/05/peran-dosen-dan-pengembangan-softskill.html

Sari, C. N., & Manunggal, S. A. (2023). Jurnal Pendidikan Ekonomi (JURKAMI). PENGARUH SOFT SKILL DAN HARD SKILL TERHADAP KESIAPAN KERJA , 349.  http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/JPE/article/view/2491 

Shofa, N. M. (2024, 3 5). Contoh Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja. Retrieved from Kitalulus.com: https://www.kitalulus.com/blog/seputar-kerja/soft-skill-yang-dibutuhkan-dalam-dunia-kerja/

Yunarti, Y. (2016). PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SOFT SKILL . https://ejournal.ejournal.metrouniv.ac.id/tarbawiyah/article/view/491



Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman