Baca Juga
LPTK yang disingkat adalah lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan tenaga pendidikan dan pelatihan untuk para guru atau dosen. Selain itu LPTK memiliki langkah-langkah yang srategis dan kolaboratif dari berbagai pihak diperlukan antara pemerintah, mentri pendidikan, dan masyarakat untuk mengatasi kekurangan dan meningkatkan kualitas para guru di Indonesia demi memajukan anak anak bangsa melalui jalur pendidikan. Untuk membantu dan meringankan program dari LPTK sendiri, harus ada campur tangan pemerintah disini. karena pemerintah harus meningkatkan anggaran pendidikan di APBN, mengubah sistem kualifikasi rekrutmen guru, memberikan fasilitas yang memadai dan yang tidak kalah penting pemerintah harus meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru yang bersifat adil. Untuk meningkatkan kualitas guru baik di S1, D4 maupun pascasarjana, LPTK harus mengembangkan kurikulum, metode, media, pembelajaran yang inovatif, relevan, dan berorientasi yang menyesuaikan perkembangan zaman. (P, 2020)
Tantangan sebagai guru sebagai contoh adalah ketika teori belajar yang direncanakan apakah cocok atau tidak dengan para peserta didik. Dengan itu harus ada nya kesinambungan antara pelaku pendidik dan peserta didik. Namun, setiap teori belajar itu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, oleh karena itu peran guru sangat penting untuk menentukan arah dan memadukan teori belajar yang disampaikan kepada peserta didik. Selain itu juga, sebagai guru memiliki kemampuan untuk membuat dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang didasarkan pada teori belajar. Strategi-strategi tersebut harus menyesuaikan dengan minat, bakat dan taraf perkembangan para peserta didik. Memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. (Januardi, 2023)
Kurikulum yang belum sepenuhnya
disesuaikan dengan kebutuhan industri dapat menjadi masalah besar di dunia
pendidikan saat ini. Beberapa komponen yang terlibat dalam masalah ini adalah:
Kesenjangan Keahlian: Kurikulum sekolah mungkin tidak selalu menyediakan siswa
dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Hal ini dapat menyebabkan
perbedaan antara apa yang diajarkan di sekolah dan keterampilan yang dibutuhkan
oleh industri.
Perkembangan Teknologi: Kurikulum sekolah mungkin tidak selalu dapat mengikuti
perkembangan teknologi yang cepat ini. Akibatnya, siswa mungkin tidak
memperoleh kemampuan teknologi terbaru yang diperlukan di dunia kerja. (Utami, 2022)
oleh karena itu LPTK perlu
pengawasan untuk pembinaan guru guna menciptakan kurikulum yang mampu untuk
menyesuaikan perkembangan zaman. Selain itu, kurikulum yang tepat sasaran
adalah kurikulum yang mampu menciptakan peserta didik yang unggul, berbakat sehingga
kurikulum yang dibuat mampu untuk cocok dan tepat dengan peserta didik.
Secara umum, ada nya keterkaitan antara LPTK dan kompetensi
guru. Berkaloborasi untuk kemajuan kompetensi guru yang berkualitas dan menciptakan
kualitas guru yang baik.
Berikut ini adalah beberapa contoh hubungan antara LPTK (Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan) dan kompetensi guru:
Pendidikan Profesionalisme Guru: LPTK bertanggung jawab atas pelatihan dan
pendidikan calon guru. Proses ini mencakup pemberian pengetahuan teoritis dan
praktis yang diperlukan untuk mengembangkan kompetensi yang relevan dengan
profesi sebagai guru.
Standar Kompetensi Guru: LPTK harus mengacu pada standar kompetensi yang
ditetapkan oleh pemerintah atau otoritas pendidikan lokal. Standar ini mencakup
kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional yang harus dimiliki
oleh seorang guru.
Pengembangan Kurikulum: LPTK membantu merancang kurikulum pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan saat ini dan memastikan bahwa kurikulum tersebut
mencakup pembelajaran yang dapat mengembangkan kompetensi guru. (Quipper Campus, 2019)
Pengembangan kurikulum oleh LPTK tidak hanya memperhatikan perkembangan
terkini, tetapi juga menggabungkan kebutuhan lokal dan global dalam pendidikan.
Ini mencakup adaptasi terhadap kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), serta menerapkan metode pembelajaran inovatif seperti pembelajaran
berbasis proyek, kolaboratif, dan memanfaatkan sumber daya pendidikan yang
relevan. Dengan pendekatan ini, LPTK memastikan bahwa calon guru tidak hanya
memiliki pemahaman terhadap isi kurikulum, tetapi juga mampu menerapkan
pengetahuan tersebut secara efektif di berbagai konteks kelas.
Selain itu, LPTK juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter calon
guru dengan memperkuat nilai-nilai moral dan etika. Pendidikan ini krusial
untuk membentuk kepribadian guru yang tidak hanya kompeten secara akademis,
tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam
mendidik generasi penerus. Dengan demikian, kontribusi LPTK sangat berarti
dalam mempersiapkan calon guru yang siap menghadapi tantangan dalam dunia
pendidikan yang dinamis, serta memberikan dampak positif yang signifikan dalam
masyarakat.
Menurut Muhammad Zain, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Tim Panitia Nasional PPG Kementerian Agama terus bekerja untuk menyesuaikan penyelenggaraan PPG dengan LPTK yang berkualitas. PPG adalah salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas guru di madrasah. PPG dapat melahirkan guru secara profesional dan mencapai kualitas intelektual yang ideal dengan memberikan penguatan kompetensi kepada seluruh stakeholder penyelenggara. Dia berpendapat bahwa arah pembelajaran PPG harus mengikuti dinamika perkembangan pedagogik baru dan pendekatan pembelajaran kontemporer. Akibatnya, penyampaian materi oleh dosen harus moderat, inovatif, dan kreatif berbasis pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan proyek (PjBL). Ini akan menghasilkan guru yang berpengalaman yang dapat membantu siswa mereka mencapai hasil terbaik. (Khoeron, 2022)
Muhammad Zain, sebagai Direktur Guru
dan Tenaga Kependidikan Madrasah, menegaskan bahwa adaptasi Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG) dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang
berkualitas adalah langkah krusial untuk meningkatkan mutu pendidikan di
madrasah. PPG bukan hanya strategi untuk meningkatkan kualitas guru, tetapi
juga sebagai upaya untuk menghasilkan pendidik yang profesional dan memiliki
kapasitas intelektual yang optimal. Dengan memperkuat kompetensi semua pihak
terlibat, PPG diharapkan dapat menghasilkan guru-guru yang tidak hanya kompeten
secara akademis, tetapi juga mampu menghadapi tantangan dalam pembelajaran
modern.
Dengan demikian, LPTK secara
langsung berkontribusi dalam mengembangkan kompetensi dan profesionalisme guru.
Mereka menjadi jembatan penting antara calon guru yang ingin memasuki dunia
pendidikan dengan persiapan yang tepat dan kebutuhan masyarakat akan guru yang
berkualitas tinggi.
Muhammad Zain, direktur guru dan
tenaga kependidikan madrasah juga menyarankan bahwa pendekatan pembelajaran
dalam PPG harus sesuai dengan perkembangan terbaru dalam pedagogi dan
menggunakan metode yang moderat, inovatif, dan kreatif, seperti pendekatan
berbasis masalah (PBL) dan proyek (PjBL). Tujuan dari pendekatan ini adalah
agar calon guru dapat mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengatasi dinamika pendidikan saat ini, serta memberikan bimbingan yang efektif
kepada siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Dengan demikian,
integrasi yang baik antara PPG dan LPTK akan memberikan sumbangan yang besar
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah. Ini juga akan mempersiapkan
generasi guru yang siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan yang terus
berubah dan kompleks.
Pendidikan di Indonesia sangat
inklusif. Baik di pedesaan maupun perkotaan Indonesia, semua orang dapat
mendapatkan pendidikan. Pemerintah Indonesia telah mengurangi kesenjangan
pendidikan antar daerah dan membangun lebih banyak sekolah untuk meningkatkan
akses ke pendidikan. Hal ini memastikan bahwa lebih banyak anak menerima
pendidikan yang layak.
Pendidikan di Indonesia memiliki beberapa kekurangan, tetapi juga beberapa
kelebihan. Salah satu masalah utama adalah pendidikan yang buruk. Di beberapa
daerah terpencil, ada kekurangan pendidikan, yang menyebabkan perbedaan besar
antara pendidikan di perkotaan dan pedesaan. Selain itu, masalah utama sistem
pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru. Banyak guru tidak menerima
pelatihan yang memadai atau memenuhi persyaratan kualifikasi. Serta banyaknya
angka korupsi di sektor pendidikan ini termasuk banyaknya faktor yang
mempengaruhi mengambatnya kualitas pendidikan di Indonesia ini karena
bagaimanapun juga biaya untuk pendidikan itu cukup besar bisa dilihat dari
jumlah angka anak-anak di Indonesia cukup besar. Oleh karena itu, peran
pemerintah untuk menanggulangi dan menekan angka korupsi di sektor pendidikan
harus diperhatikan untuk menjaga kualitas pendidikan terus membaik demi
menciptakan generasi yang unggul. Dari generasi unggul ini, pasti menciptakan
SDM yang unggul pula, dampaknya bisa berkontribusi langsung untuk Negara dan
masyarakat luas. (Dito Prasetyo S.Pd., 2024)
Ajakan kepada semua pihak untuk
mendukung dan mengembangkan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
secara berkelanjutan merupakan langkah penting menuju perbaikan masa depan
pendidikan Indonesia. Dengan dukungan yang berkelanjutan, LPTK memiliki
kemampuan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan guru, menghasilkan
metode pengajaran yang inovatif, dan mempersiapkan tenaga pendidik yang
berkualitas tinggi untuk memenuhi tuntutan zaman. Untuk memastikan LPTK
memiliki sumber daya yang cukup, infrastruktur yang memadai, dan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, pemerintah, industri, masyarakat, dan
lembaga pendidikan harus bekerja sama. Dengan cara ini, kita dapat menjamin
bahwa setiap generasi mendapatkan pendidikan yang baik dan memiliki kesempatan
yang sama untuk mengembangkan potensi mereka, yang akan membawa negara ini ke
masa depan yang cerah.
Ajakan kepada semua pihak untuk mendukung dan mengembangkan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) secara berkelanjutan merupakan langkah
krusial untuk memperbaiki masa depan pendidikan di Indonesia. Dengan dukungan
yang berkelanjutan, LPTK dapat terus meningkatkan mutu pendidikan guru melalui
peningkatan standar kurikulum, pengembangan metode pengajaran yang inovatif,
serta pemanfaatan teknologi pendidikan yang terkini. Selain itu, upaya ini juga
dapat mempersiapkan tenaga pendidik yang kompeten untuk menghadapi tantangan
dalam pendidikan di era digital dan globalisasi.
Kolaborasi yang erat antara pemerintah, industri, masyarakat, dan lembaga
pendidikan menjadi kunci untuk memastikan bahwa LPTK memiliki sumber daya yang
memadai dan infrastruktur yang cukup. Pemerintah perlu memberikan dukungan
kebijakan yang mendukung pengembangan LPTK, termasuk pengalokasian anggaran
yang memadai untuk fasilitas dan teknologi pendidikan. Industri dapat berperan
dalam memberikan pelatihan kerja kepada calon guru serta berkontribusi dalam
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Sementara itu,
masyarakat dapat turut serta dalam mendukung program-program LPTK dengan partisipasi
aktif dalam proses pendidikan dan memberikan umpan balik yang bermanfaat.
Dengan demikian, kita dapat menjamin bahwa setiap generasi mendapatkan
pendidikan yang bermutu dan memiliki kesempatan yang setara untuk mengembangkan
potensi mereka secara maksimal. Ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia, tetapi juga mempersiapkan bangsa ini untuk
menghadapi masa depan yang cerah dan kompetitif di tengah dinamika globalisasi
yang semakin kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Dito Prasetyo S.Pd. (2024). Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendidikan
di Indonesia: Evaluasi Yang Perlu Dilakukan. Tambahpintar.Com.
Januardi, W. (2023). 4 Macam Teori Belajar yang Wajib Guru
Ketahui. Quipperblog.Com.
Khoeron, M. (2022). Kumpulkan LPTK, Kemenag Evaluasi
Pembelajaran Pendidikan Profesi Guru. Kementrian Agama Republik Indonesia.
P, G. (2020). TEORI PEMBELAJARAN SKINNER.
Gramediablog.Com.
Quipper Campus. (2019). Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK). Campus.Quipper.Com.
Utami, S. N. (2022). Dampak Ekonomi Kelangkaan Sumber Daya.
Kompas.Com.