Baca Juga
Di era digital, beberapa guru mempunyai reaksi beragam. Guru menyadari bahwa mereka tidak dapat menghindari era digital. Oleh karena itu, suka atau tidak suka, guru harus merangkul pembelajaran digital dan beradaptasi dengan munculnya era digital. Bahkan di era digital, pembelajaran digital perlu diintegrasikan ke dalam pendidikan karakter. Keterampilan guru dalam pembelajaran digital perlu lebih ditingkatkan. Ketika guru menginjam usia 50 tahun, kemampuan litersi digitalnya akan menurun. Karena mereka tidak dilatih sebagai guru, diperlukan banyak upaya untuk memperkenalkan pembelajaran digital. Ini karena saya belum terbiasa dengan perangkat digital. Guru berusia 40-an dinilai dapat dengan terampil beradaptasi dengan perkembangan pembelajaran digital, karena guru pada rentang usia tersebut telah mengenal perangkat digital ketika memulai karir mengajarnya. Bahkan guru berusia 30-an pun bisa dengan mudah dan lancar melakukan pembelajaran digital. Pada abad ke-21 ini, negara memerlukan sistem pendidikan yang meningkatkan keterampilan serta kompetensi agar memiliki kesiapan dalam kehidupan yang futuristik. Terlebih pada pemikiran yang kritis, kreativitas, kolaborasi, serta komunikasi. Terdapat beberapa kemudahan dan peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital, yakni untukmemperkaya, melengkapi, serta mentransformasikan pendidikan agar dapat beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru yang dinamis. Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga memudahkan pemberian pendidikan yang adil dan inklusif, menjembatani kesenjangan pembelajaran, menunjukkan sudut pandang yang berbeda bagi guru dan profesional, dan juga memberikan peningkatan kualitas serta makna pembelajaran. Pembelajaran digital sangat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan yang diajarkan. Namun, pemahaman guru mengenai pembelajaran digital masih memiliki kekurangan. Pembelajaran digital kerap diartikan secara sederhana, yakni pembelajaran menggunakan alat digital. Hal tersebut adalah penyederhanaan konseptual dan kurangnya pemahaman. Pembelajaran digital bukan sekedar penggunaan alat digital di kelas, namun juga peningkatan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran digital bukanlah kecenderungan penggunaan alat digital, akan tetapi tanggung jawab dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Davis (2020) memaparkan bahwa sekadar memberikan akses internet pada siswa belum tentu memberikan dampak yang positif. Untuk memberdayakan siswa agar dapat terlibat dengan ide-ide mereka, Anda perlu mengintegrasikan teknologi yang tepat untuk memastikan mereka mendapatkan pengalaman belajar yang benar-benar memiliki kualitas tinggi. Hal tersebut menjadi tantangan bagi guru ketika menanamkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter secara digital memiliki konsep yang rumit, karena memiliki variabel yang cukup banyak. Akan tetapi, Pendidikan karakter melalui media digital dapat meningkatkan pengalaman belajar, meningkatkan efisiensi waktu yang dimiliki guru, guru dapat menyesuaikan kebutuhan siswa dengan metode pembelajaran, menganalisis perkembangan siswa, dan meningkatkan pengalaman belajar bagi semua orang yang terlibat. Di antara banyaknya keuntungan dari pembelajaran digital, sebagian besar pendidik sepakat bahwa pembelajaran digital dapat memberikan efek yang positif dalam perkembangan serta kinerja siswa.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada hakikat dan pentingnya moral dan etika dalam rangka membangun karakter yang baik pada pribadi peserta didik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memiliki perhatian khusus kepada pendidikan karakter. Menteri Nadiem Makarim, atau akrab dengan nama Menteri Mas Nadiem menjelaskan bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Tujuannya yakni untuk menumbuhkan potensi dari peserta didik menuju manusia yang berilmu dan kompeten, beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki akhlak mulia, dan bermoral tinggi. Masyarakat adalah masyarakat yang kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan diri sangat penting untuk mengatasi tantangan masa depan. Sebab, pendidikan karakter merupakan landasan pembangunan sumber daya manusia bangsa. Semua itu dilakukan agar para siswa dapat mengembangkan kepribadian yang tangguh dan mampu bertahan di masa depan. Namun pendidikan karakter merupakan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan sosial moral dan meningkatkan prestasi akademik dengan menanamkan nilai-nilai budaya yang positif. Apa yang disampaikan Nadiem di atas tentu perlu. Sebab bangsa yang berkepribadian kuat mampu mencapai puncak peradaban dunia. Namun untuk mewujudkan pendidikan karakter tersebut tidaklah mudah. Karena kita harus menghadapi proses perkembangan era digital agar permasalahan dan tantangan yang muncul semakin universal.
Pendidikan karakter merupakan suatu pendekatan pendidikan dengan tujuan pengembangan dan dan pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan positif dalam diri individu. Fokus utama dari pendidikan karakter adalah membantu peserta didik mengembangkan karakter yang baik, jujur, tanggung jawab, empati, integritas, dan nilai-nilai positif lainnya agar menjadi warga negara yang baik dan berkualitas. Pendidikan karakter tidak hanya mengacu pada penyampaian pengetahuan akademis, melainkan juga berfokus pada pembentukan karakteristik moral dan etika yang menjadi pedoman individu dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Dengan kata lain, pendidikan karakter memiliki tujuan membantu peserta didik menjadi manusia yang tidak hanya baik secara akademis, tetapi juga manusia yang beretika dan bertanggung jawab. Dalam konteks ini, nilai-nilai seperti rasa hormat, kerjasama, kejujuran, keberanian, kesetiaan, dan empati dianggap sebagai bagian integral dari pengembangan karakter. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada derajat pendidikan formal di sekolah, namun juga memperhitungkan pengaruh lingkungan sosial, keluarga, dan masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Aprilia Muzdalifah. “https://bata-bata.net/2022/08/31/Pendidikan-Karakter-Tantangan-dan-Solusinya-di-Era-Digital.html.”
Balai Tekkomdik. “Pendidikan Karakter Era Digital.”
Siti Syuria Salama. “Pendidikan Karakter di Era Digital.”
Frisila Talitha Miranda
202214500088
R4A